Pria di Sleman Budidaya Merak Seharga Puluhan Juta Rupiah, Begini Kisahnya
Merdeka.com - Anggit Mas Arifuddin terpukau saat melihat sebuah video yang berhasil merekam mekarnya sayap Burung Merak Hijau Jawa di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Saat itu pula ia bertekad untuk memiliki burung tersebut.
Setelah sempat mempelajari terlebih dahulu, pada tahun 2015 Anggit akhirnya memberanikan diri untuk memelihara sepasang Merak Hijau Jawa yang masih berusia 8 bulan.
“Jadi Merak Hijau itu dilindungi. Tidak boleh sembarang dipelihara oleh perorangan. Tapi waktu itu saya punya niat untuk membuat izin penangkaran Merak Hijau Jawa pertama di Jogja. Setelah melalui perizinan dengan BKSDA dan proses panjang, Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan izin itu,” kata Anggit dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Lalu bagaimana pengalamannya dalam membudidayakan hewan dilindungi itu? berikut selengkapnya:
Proses Budidaya Merak Hijau Jawa
©YouTube/Cap Capung
Bagi Anggit, Merak Hijau Jawa adalah merak terindah di seluruh dunia. Karena keberadaannya makin langka dan termasuk hewan dilindungi, harus ada izin dari BKSDA untuk bisa memelihara burung ini.
Oleh karena itu, untuk bisa menjual burung ini pemiliknya harus bisa mengembangbiakkannya terlebih dahulu hingga generasi kedua (F2). Burung merak dengan status F2 inilah yang baru bisa dijual ke peminat. Sementara generasi-generasi sebelumnya (F0 dan F1) statusnya masih milik negara, sehingga harus tetap dipelihara atau dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya bila tidak mampu memeliharanya.
“Jadi untuk bisa menjual burung ini, saya harus menunggu sampai punya cucu. Jadi saya di tahun 2017 punya F0, lalu di tahun 2019 baru punya F1, baru pada tahun 2021 punya generasi F2, dan Alhamdulillah di tahun 2022 ini saya sudah bisa menikmati hasil dari penangkaran Merak Hijau Jawa ini,” ungkap Anggit.
Harga Puluhan Juta Rupiah
©YouTube/Cap Capung
Setelah melalui proses yang cukup panjang itu, kini Anggit sudah memiliki 58 ekor dari berbagai generasi. Karena jumlahnya semakin banyak, ada 2 ekor burung Merak Hijau Jawa generasi F1 miliknya yang akan segera dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Anggit menjelaskan, sepasang ekor Merak Hijau Jawa F2 yang dihasilkan dari penangkarannya dihargai Rp25 juta. Harga itu sudah termasuk biaya surat-surat yang dibutuhkan untuk memelihara burung itu, namun belum termasuk ongkos kirim.
“Alhamdulillah sampai saat ini di tahun 2022 ini sudah saya kirim-kirim terus baik di dalam Pulau Jawa maupun di Balikpapan, besok ada yang dikirim ke Sumatera dan Pulau Bali,” kata Anggit.
Semangat Memelihara Burung Merak Hijau Jawa
©YouTube/Cap Capung
Bagi Anggit, semangat budidaya Burung Merak Hijau Jawa adalah semangat konservasi, apalagi burung itu merupakan kategori satwa dilindungi. Selain itu, burung tersebut hanya dapat bertelur setahun sekali dan untuk merawatnya butuh biaya yang tinggi, terutama soal pakannya.
“Jadi kalau kita sudah berpikiran kapan ini mendapatkan hasil, nah ini malah nggak jadi ternak. Jadi semangatnya adalah konservasi, senang dulu. Nanti hasilnya akan mengikuti,” kata Anggit.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus
Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaPria di Lumajang Bakar Diri Setelah Bacok Adik Ipar, Diduga Dipicu Utang Piutang
Seorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat dari Dekat Bledug Anak Kesongo Blora, Terbentuk dari Tekanan Perut Bumi
Bukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaIbu dan 2 Anaknya Tewas Usai Santap Ikan Buntal, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Gejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPria ini Tiga Tahun Bekerja di Jepang Baru Bisa Mudik, Sampai Rumah Anaknya Bengong Diajak Salim
Tak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca SelengkapnyaPria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnya