Petani Udang di Brebes Terdampak Cuaca Ekstrem, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
Merdeka.com - Pada Selasa (2/8), BMKG mengimbau masyarakat di sebagian wilayah Jateng untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang akan terjadi pada 2-3 Agustus 2022. Peringatan itu pada akhirnya memang terbukti.
Dampaknya, sejumlah tambak perikanan dan garam gagal panen. Akibatnya para petani merugi hingga ratusan juta rupiah saat cuaca ekstrem seperti saat ini. Berikut selengkapnya:
Tambak Udang Gagal Panen
©YouTube/Liputan6
Salah satu dampak cuaca ekstrem itu dirasakan oleh sebuah tambak udang di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari. Dilansir dari kanal YouTube Liputan 6 pada Jumat (5/8), cuaca yang tak menentu membuat budidaya udang di sana gagal.
Udang yang sudah masuk usia 45 hari tiba-tiba mati karena diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya petani merugi hingga ratusan juta rupiah.
Tak hanya tambak udang, tambak garam tradisional di Brebes juga merugi. Kalau biasanya lahan tambak garam dimulai pada Bulan Juni, kini mundur hingga Bulan Agustus karena tingginya intensitas hujan.
Penyebab Cuaca Ekstrem
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/James Thew
Berdasarkan keterangan BMKG, cuaca ekstrem itu disebabkan oleh anomali suhu permukaan air laut di Samudera Hindia selatan Jawa serta Laut Jawa. Adanya anomali ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan pada sebagian wilayah di Indonesia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada periode 2-3 Agustus 2022 di wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem,” kata Kepala BMKG Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya