Penyebab Global Warming dan Cara Mengatasinya, Bantu Kurangi Peningkatan Suhu Bumi

Merdeka.com - Global warming atau pemanasan global merupakan masalah besar yang saat ini sedang dihadapi oleh seluruh umat manusia dan makhluk hidup di bumi. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu bumi yang semakin panas. Bukan hanya itu, berbagai gejala lain seperti kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu tanda terjadinya global warming.

Pengaruh cuaca dan iklim ini mendatangkan beberapa bencana alam yang memprihatinkan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari bencana banjir akibat hujan lebat, kekeringan, hingga kebakaran hutan yang disebabkan oleh suhu bumi yang semakin panas. Kondisi ini tentu saja memberikan banyak pengaruh bagi seluruh kehidupan makhluk di bumi.

Meningkatnya suhu bumi yang terjadi saat ini, tidak lain akibat dampak penambahan emisi gas rumah kaca di atmosfer yang semakin meningkat. Dalam hal ini, berbagai aktivitas manusia memberikan pengaruh besar pada peningkatan gas karbon yang ada, mulai dari pembakaran bahan bakar fosil baik dari aktivitas industri maupun transportasi, hingga kegiatan penggundulan hutan dan peternakan.

Beberapa aktivitas manusia tersebut menjadi penyebab global warming yang kian hari menunjukkan perubahan yang semakin buruk. Sehingga, sudah seharusnya timbul kesadaran dari manusia untuk mengurangi berbagai aktivitas yang menjadi penyebab global warming tersebut. Jika hal ini dapat dipahami dengan baik, setidaknya dapat mengurangi risiko kondisi yang semakin buruk.

Untuk itu, berikut kami rangkum beberapa penyebab global warming yang perlu dipahami. Dilansir dari situs World Wide Fund, berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

©istimewa

Penyebab global warming yang pertama tidak lain adalah aktivitas pembakaran bahan bakar fosil. Aktivitas pembakaran ini terjadi setiap kali manusia membakar batu bara, minyak, dan gas untuk menghasilkan listrik, baik listrik untuk menggerakkan mobil maupun listrik untuk kebutuhan rumah tangga lainnya. Dari aktivitas ini, secara tidak langsung manusia memproduksi polusi CO2 ke atmosfer bumi.

Produksi CO2 ini akan berdampak buruk pada emisi gas karbon atau rumah kaca. Kondisi yang lebih buruk pun dapat mengancam, terutama jika hal ini dilakukan secara masif dan tidak ada usaha untuk menguranginya. Maka setiap tahun suhu bumi akan semakin meningkat dan berpengaruh pada kelangsungan hidup seluruh makhluk di bumi.

Maka dari itu, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan paling tidak untuk meminimalisir risiko dan dampak yang lebih buruk. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan listrik yang dihasilkan dari batu bara dan gas, meningkatkan jumlah listrik dari sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin, serta ikut berpartisipasi dengan gerakan dan tindakan perubahan untuk bumi yang lebih sehat dan lebih baik.

Deforestasi dan Penggundulan Pohon

©©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Simon Oxley

Penyebab global warming yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah aktivitas deforestasi dan penggundulan pohon. Seperti yang diketahui, pohon dan berbagai macam tumbuhan menjadi salah satu elemen penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan lingkungan. Di sini, pohon menjalankan peranan penting dalam mengatur iklim, menyerap karbondioksida, dan melepaskan oksigen yang baik dan sehat untuk dihirup manusia.

Bukan hanya itu, hutan dan semak belukar juga berperan sebagai penyerap karbon dan membantu menjaga suhu bumi setidaknya tetap berapa pada angka 1,5 derajat Celcius. Fungsi ini tentu tidak dapat berjalan baik jika manusia melakukan penggundulan dan pembabatan pohon sebagai vegetasi luas di seluruh dunia. Aktivitas pembakaran hutan ini akan melepaskan karbondioksida ke atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global.

Dengan begitu, manusia perlu melakukan perubahan mulai dari sekarang. Caranya dengan mencegah tindakan deforestasi dan penebangan pohon, menanam kembali lebih banyak pohon melalui reforestasi dan aforestasi, berbelanja atau melakukan konsumsi secara berkelanjutan yang tidak menimbulkan banyak sampah, serta mengajak para pemimpin dan pemegang kekuasaan untuk memperkuat hukum demi menghentikan penebangan pohon berlebihan. Jika beberapa cara ini dilakukan secara kolektif maka akan memberikan manfaat yang terasa.

Pertanian dan Peternakan

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg

Penyebab global warming yang terakhir berasal dari aktivitas farming atau peternakan. Perlu diketahui, bahwa aktivitas ternak hewan seperti domba dan sapi ternyata dapat menghasilkan gas metana atau gas rumah kaca. Sehingga, jika hewan ternak dipelihara dalam jumlah besar tentu akan semakin meningkatkan produksi gas metana yang buruk untuk lingkungan. Aktivitas ini pun menjadi penyumbang besar dalam pemanasan global.

Bukan hanya peternakan, aktivitas pertanian juga turut berkontribusi pada dampak pemanasan global. Dalam hal ini, beberapa pupuk yang digunakan dalam aktivitas pertanian juga melepaskan gas dinitrogen dioksida yang termasuk salah satu jenis gas rumah kaca lainnya. Ini juga termasuk salah satu aktivitas yang menyebabkan suhu bumi semakin meningkat.

Maka dari itu, beberapa aktivitas peternakan dan pertanian semestinya juga perlu dilakukan perubahan. Misalnya dengan menggunakan pakan ternak berbeda yang mempunyai dampak lebih kecil terhadap emisi gas rumah kaca.

Selain itu juga dapat mengurangi penggunaan pupuk beremisi gas karbon, dan menggantinya dengan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan. Beberapa cara ini dapat membantu meminimalisir produksi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.