Mulai Bisnis Sejak Usia 16 Tahun, Ini Kisah Sukses Ratu Cimol dari Banyumas
Merdeka.com - Di Banyumas, Jawa Tengah, hiduplah seorang ratu yang cukup disegani. Orang-orang menyebutnya dengan nama Ratu Cimol.
Berbeda dengan ratu-ratu yang tertulis dalam cerita dongeng sebelum tidur, maupun cerita sejarah suatu kerajaan, Ratu Cimol tidak memiliki busana mewah maupun perhiasan berkilau. Namun ia tampil dalam sebuah gerobak-gerobak jualan kue yang tersebar di pinggir jalan.
Ya, Ratu Cimol bukan seorang permaisuri raja yang tinggalnya di dalam istana, melainkan sebuah usaha kuliner milik seorang perempuan bernama Resika Caesaria. Memulai usaha berjualan kue cimol sejak usia 16 tahun, kini ia telah memiliki 600-an mitra bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lalu bagaimana sepak terjang Ratu Cimol dalam menjalankan usaha kuliner? Berikut selengkapnya:
Mulai Usaha Sejak Usia 16 Tahun
©p2tel.or.id
Resika Caesaria memulai usaha berjualan Cimol sejak usia 16 tahun. Waktu itu sang ayah yang telah memasuki usia lanjut memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang supir. Namun saat itu perempuan yang akrab disapa Cika itu butuh uang untuk membiayai uang sekolahnya serta uang jajannya.
“Saat itu kakak saya bilang saya sekolah saja dan untuk uang bulanan diambil dari usaha sendiri. Jadi awal mulai usaha itu waktu kondisinya benar-benar kepepet,” kata Cika dikutip dari Liputan6.com.
Inisiatif Cika untuk berjualan mendapat dukungan dari orang tuanya. Dengan modal awal Rp63 ribu, dia memulai usaha berjualan kuliner jajanan.
Tantangan yang Dihadapi
©2021 Liputan6.com
Dalam memulai usaha, Cika harus menghadapi berbagai tantangan. Bahkan ia awalnya berpikir kalau usahanya itu tidak akan laku.
Sebelum berjualan cimol, ia mengaku sempat berjualan kue namun tidak berjalan lancar. Setelah itu ia sempat memulai usaha batagor, namun tidak mendapatkan respon yang baik.Hingga pada suatu hari, Cika bertemu dengan seorang penjual cimol yang mau berbagi tentang resep jajanannya.
“Setelah itu kita tukaran resep. Lalu saya coba bikin di rumah dan dibawa ke sekolah, akhirnya jadi jajanan baru,” kenang Cika.
Tumbuh Pesat
©2021 Liputan6.com
Seiring waktu, usaha Cimol milik Cika tumbuh pesat. Tak lupa, bisnisnya itu kemudian ia beri brand dengan nama “Ratu Cimol”.
Pada tahun 2014, usaha franchise itu memiliki 60 mitra yang berasal dari ekonomi lemah dan pengangguran. Pada tahun 2020, mitranya telah mencapai lebih dari 600-an.
“Semakin berkembang, ada manajemen waktu. Manajemen keuangan juga harus diatur, mana yang pribadi dan mana pula yang bisnis. Harus ada latihan pembukuan keuangan. Sekarang masalahnya ada internal SDM dan produksi, eksternal permintaan pasar,” terang Cika.
Usung Misi Sosial
©p2tel.or.id
Dalam menjalankan bisnis Ratu Cimol, Cika mengusung konsep bisnis sosial. Dengan konsep ini, keuntungan 100 persen yang diperoleh dari penjualan cimol dibagi dua, 70 persen digunakan untuk pengembangan, dan 30 persen digunakan untuk sosial.
Misi sosial ini diwujudkan dengan memberikan franchise gratis serta modal sebesar Rp3 juta-4 juta yang digagaskan kepada para mitra. Bantuan ini diberikan pada mitra-mitra tertentu.
“Waktu saya dalam kondisi tidak mampu ataupun waktu saya diberi kemudahan rezeki, saya ingin membantu orang lain. saya gunakan untuk membantu orang yang penghasilannya kurang ataupun pengangguran,” kata Cika dikutip Merdeka.com dari Liputan6 pada Rabu (14/7).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaSetiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMustika Ratu awalnya bukan memproduksi kosmetik atau perawatan tubuh seperti sekarang ini.
Baca Selengkapnya