Luweng di Wonogiri Hilang Selama Puluhan Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Saat musim hujan tiba, daerah di perbukitan kapur rawan terjadi banjir. Permukaan tanah yang tersusun dari lapisan kapur membuat air sulit meresap. Akhirnya air akan menggenang di permukaan dalam jangka waktu yang lama.
Biasanya di kawasan pegunungan kapur terdapat luweng. Luweng merupakan lubang resapan air yang terbentuk secara alami. Dengan adanya luweng, air hujan akan langsung masuk ke dalamnya dan jatuh ke dalam perut bumi. Tetapi karena ketidaktahuan masyarakat, terkadang luweng berubah fungsi menjadi tempat sampah. Bila hal ini terus dibiarkan, keberadaan luweng-luweng itu terancam hilang.
Di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, sebuah luweng diperkirakan telah hilang sejak puluhan tahun lalu. Hal itulah yang diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri, Samwari.
“Para sesepuh bilang kalau di lokasi yang kami keruk itu dulunya ada luweng. Karena saat ini sudah tertutup, maka dilakukan pengerukan. Nanti kalau hujan turun, airnya bisa masuk ke dalam luweng itu,” ungkap Samrawi mengutip dari Liputan6.com pada Senin (15/2). Berikut selengkapnya:
Kesulitan Mencari Luweng
©2021 Liputan6.com
Samrawi mengatakan, ia beserta jajarannya tengah berusaha menemukan dua luweng yang ada di Dusun Joho Kidul untuk mengatasi banjir di daerah tersebut. Namun walau kedalamannya sudah mencapai tiga meter, belum ada tanda-tanda bahwa luweng berhasil ditemukan.
Kesulitan mencari luweng itulah yang juga dibenarkan oleh Camat Pracimantoro, Warsito. Bahkan menurutnya, pencarian luweng di Dusun Dompol dilakukan dengan melakukan pengerukan tanah sedalam tujuh meter.
“Di lokasi itu pencarian diberhentikan. Karena pencarian sudah lima hari dan kedalaman sudah tujuh meter. Namun tetap saja luweng tidak bisa ditemukan,” ungkap Warsito.
Peran Sesepuh Desa
©2014 Merdeka.com/Panoramio & Tinhte.vn
Menurut Warsito, penentuan titik pencarian luweng dilakukan dengan mengikuti arahan para sesepuh desa. Tujuannya agar mulut luweng di Pracimantoro cepat ditemukan. Namun nyatanya usaha itu belum menemukan hasil. Proses penggalian pun sering terkendala cuaca di lokasi yang selalu diguyur hujan setiap harinya.
“Para sesepuh desa itu dulu mengetahui bahwa di lokasi pencarian itu dulunya terdapat luweng. Namun seiring berjalannya waktu lobang luweng tertutup,” kata Warsito mengutip dari Liputan6.com.
Fungsi Luweng
©gunungkidulkab.go.id
Mengutip dari Liputan6.com, luweng atau bisa juga disebut sinkhole, merupakan lubang yang terbentuk akibat retakan yang terjadi karena rembesan air. Lubang itu berfungsi sebagai saluran pembuangan air yang tercipta secara alami.
Kedalaman lubang ini juga bervariasi, bahkan ada yang mencapai 100 meter. Namun keberadaan mulut luweng sering mengalami erosi atau deposisi, sehingga keberadaannya seakan menghilang seperti ditelan bumi.
Namun jika tempat resapan air ini tersumbat, wilayah perbukitan yang biasanya aman bisa saja tergenang banjir. Oleh karena itu mulut luweng harus bersih dari segala sumbatan seperti sampah, daun dan ranting kering, batu, maupun tanah.
Cara Menangani Banjir
REUTERS/Dwi Oblo
Warsito mengatakan, untuk menangani banjir di wilayah Pracimantoro, pihaknya membuat saluran untuk membuang air hujan dari pemukiman menuju luweng yang masih berfungsi. Di Dusun Dompol misalnya, air hujan dari sana diarahkan ke barat menuju luweng yang masih berfungsi berjarak 150 meter.
Sementara itu di Dusun Joho Kidul, dibuat saluran air yang mengarah ke selatan atau menuju Dusun Jatiharjo. Di sana ada luweng yang masih berfungsi dengan jarak 200 meter.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaIni Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Hilangkan Lapisan Lilin pada Buah Anggur Tanpa Perlu Dibilas Air
Cara efektif menghilangkan lapisan lilin pada buah anggur tanpa perlu membilasnya dengan air
Baca SelengkapnyaMiris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaBangunan Tua di Pelosok Wonogiri Ini Diduga Peninggalan Kiai Tunggul Wulung, Begini Penuturan Sesepuh Setempat
Bangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Segarnya Curug Leuwi Batok di Bogor, Jernih Airnya Kebangetan
Curug Leuwi Batok di Bogor ini punya keindahan airnya yang sebening kristal.
Baca SelengkapnyaMenguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini
Bangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air
Baca SelengkapnyaMelihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca Selengkapnya