Kisah Jenderal Hoegeng, Pernah Disantet Perwira karena Bongkar Skandal Polisi
Merdeka.com - Menyandang gelar pemimpin tertinggi kepolisian periode 9 Mei 1968 - 2 Oktober 1971, membuat Hoegeng Imam Santoso atau Jenderal Hoegeng tak pandang bulu dalam mengusut kelindan kecurangan yang merugikan negara.
Ia tak gentar menghadapi mafia kelas kakap macam Roby Tjahjadi yang berupaya menyelundupkan mobil mewah di dekade awal rezim Orde Baru Soeharto.
Laku lampahnya yang tak mempan disogok, membuat polisi kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921 itu kerap mendapat teror hingga perlakuan tak menyenangkan dari berbagai pihak.
Bahkan Hoegeng juga diceritakan pernah dikirimi santet oleh rekan sejawatnya usai mengusut skandal di tubuh kepolisian kala itu. Melansir dari berbagai sumber, Minggu (24/10) berikut kisah Jenderal Polisi Hoegeng yang melegenda.
Tolak Gratifikasi dan Pilih Tinggal di Hotel
buku hoegeng/sinar harapan
Sejak masih sekolah di akademi kepolisian, Hoegeng memang menjunjung tinggi integritas sebagai Kapolri. Bahkan ia rela hidup sederhana dan pas-pasan, demi menolak berbagai gratifikasi termasuk saat baru menjabat Reserse Kriminal di Sumatera Utara.
Mengutip YouTube Melawan Lupa, Minggu (24/10), saat itu ia mendapat tugas di Kota Medan selepas menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pengawasan Keamanan Negara (DPKN) di Jawa Timur tahun 1956.
Betapa kagetnya Hoegeng saat baru menempati rumah dinas yang disiapkan. Ia mendapat kiriman barang mewah hingga mobil yang usut punya usut berasal dari salah satu mafia di ibu kota Sumatera Utara itu.
"Jadi saat di Medan itu suasananya sangat beda dengan di Surabaya. Di sana banyak judi dan mafia lainnya. Kita waktu datang ke rumah itu kaget karena isinya sudah penuh dengan barang mewah. Bapak merasa tak sudi menyentuh itu dan kami pilih pindah ke hotel," terang Meriyati Roeslani, istri Hoegeng.
Kebal Dirayu Wanita Cantik
©2012 Merdeka.com/dok
Selama menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5, Hoegeng memang sangat gencar memerangi permasalahan akar rumput salah satunya penyelundupan yang marak saat Indonesia baru bertumbuh.
Ia tak peduli siapa yang terlibat, mulai dari Roby Tjahjadi yang menyelundupkan 8 unit Mercy hingga seorang wanita cantik yang berusaha merayunya dan mengirim hadiah agar kasus penggelapannya diselesaikan dengan jalan damai.
Keheranan Hoegeng muncul, tatkala para koleganya di kepolisian dan kejaksaan memintanya untuk melepaskan wanita tersebut. Ia bingung kenapa begitu banyak pejabat yang mau menolong sosok yang bersalah itu.
Belakangan Hoegeng mendapat kabar jika wanita tersebut tak segan-segan tidur dengan pejabat, demi memuluskan aksi penyelundupannya, seperti melansir dari Merdeka.com.
Disantet Perwira Usai Bongkar Skandal Kepolisian
©2013 Merdeka.com
Mengutip kanal Good News From Indonesia, selama memimpin Reskrim di Medan, Hoegeng banyak menangani kasus perjudian termasuk penggelapan minyak nilam di Teluk Nibung ke Penang.
Suatu ketika ia berhasil menciduk anggota tentara dan polisi yang menjadi backing usaha ilegal itu. Anggota polisi yang digelandang Hoegeng saat itu berpangkat Kompol.
Merasa tak terima usahanya digagalkan tim Hoegeng, perwira itu menaruh dendam dan berupaya menyantet Hoegeng melalui perantara dukun.
Menariknya, sang dukun justru menghadap Hoegeng usai gagal menyantet dan meminta maaf karena disuruh perwira melakukan perbuatan tersebut dan berupaya menyembuhkan Hoegeng.
Namanya Abadi Sebagai Polisi Jujur
Merasa menjadi ancaman rezim Orde Baru, Hoegeng pun akhirnya dipensiunkan dini oleh Soeharto dan berupaya disingkirkan dari Indonesia dengan menawarinya jabatan sebagai diplomat di luar negeri.
Merasa ada yang tidak beres dan dihalang-halangi pemerintah, Ia memilih mundur dari institusi kepolisian dan pemerintahan untuk kembali melakoni hobi bermusiknya dan memilih menjadi pelukis dengan menggambar tokoh tokoh nasional.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Polisi Cepek yang Sekarang Makin Menjamur di Indonesia
Dalam getaran megapolitan, keyakinan tersebar bahwa uang bukan barang langka, begitulah bukti adanya para polisi cepek di Ibu Kota. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaIni Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaMomen Perwira Polisi Cium Tangan Didatangi Bintang 2, Sosok Sang Jenderal Kawan Seangkatan Kapolri
Momen perwira polisi salaman dan cium tangan seorang jenderal Polri.
Baca SelengkapnyaTawuran Antar Geng di Jaktim Sebabkan 1 Orang Tewas, Polisi Berhasil Tangkap Empat Pelaku
Pelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya