Merdeka.com - Dewasa ini, angka kecelakaan lalu lintas makin meningkat seiring dengan meningkatnya volume kendaraan di jalan raya. Berangkat dari hal itu, mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menciptakan sebuah produk untuk mengurangi korban jiwa kecelakaan lalu lintas. Produk itu berupa jaket yang mampu mendeteksi terjadinya kecelakaan pada penggunanya.

Dilansir dari ugm.ac.id pada Kamis (8/9), produk bernama Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino itu dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) dan memperoleh sumber dana dari Kemenristekdikti.

Lalu bagaimana cara kerja alat tersebut? Berikut selengkapnya:

Kasus Kecelakaan Meningkat

©Ugm.ac.id

Salah satu anggota tim, Ademas Alam Pangestu mengatakan, ide awal pembuatan alat tersebut adalah untuk mengurangi korban kecelakaan lalu lintas.

Data dari Korlantas Polri menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, tercatat ada 103.645 kecelakaan dan mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Oleh sebab itu kami memandang perlunya ada peningkatan Safety Riding tambahan. Hal ini guna menekan angka korban jiwa kecelakaan lalu lintas terutama roda dua,” kata Ademas.

Cara Kerja Jaket

Ademas mengatakan, jaket ini dapat mendeteksi kecelakaan secara otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroler dan sensor otomatis.

Apabila terjadi perubahan percepatan yang signifikan dan kemiringan jaket melebihi derajat tertentu secara bersamaan, maka jaket akan mengembang secara cepat dengan tekanan udara yang tinggi.

“Jaket ini telah didesain untuk mengamankan tubuh pengguna jika terjadi kecelakaan dan terdapat tekanan udara tinggi di dalam jaket,” kata Ademas.

Ir. Maun Budiyanto, dosen pembimbing tim PKM, mengharapkan produk ini dapat segera diproduksi secara massal dan digunakan oleh masyarakat luas guna meningkatkan keamanan kendaraan roda dua. Ia juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi mikrokontroler yang pesat dapat meningkatkan percepatan karya inovatif yang baru.