Jadi Satu Kesatuan pada 16 Desember, Ini Sejarah Akademi Militer Nasional di Magelang

Merdeka.com - Jauh sebelumnya melakukan integrasi, rencana ini sudah disusun oleh para pendiri TNI. Antara lain Jenderal TNI Gatot Soebroto yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1957.

Akabri yang pada awalnya dibentuk dengan proses secara bertahap oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada tanggal 5 Juli 1965, memiliki tugas pokok menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.

Pada tanggal 16 Desember 1965, dengan Surat Keputusan Presiden RI No.185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI dan selanjutnya tanggal pada tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI Realisasi. Pembentukan Akademi TNI juga dilaksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada tanggal 5 Oktober 1965. Lalu, integrasi parsiil tahap satu pada tanggal 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang.

Berikut sejarah panjang Akademi Militer (Akmil) Nasional yang kini berada di Magelang:

Sejarah Akademi Militer

AKMIL.ac.id

Awal mula berdirinya Akademi Militer IAkmil), didirikan di Yogyakarta pada 31 Oktober 1945, yang sebelumnya bernama Militaire Academie (MA). Instansi tersebut berdiri atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.

Kemudian pada tahun 1950, MA Yogyakarta meluluskan dua angkatan. Namun, karena suatu hal teknis, ditutup untuk sementara. Sedangkan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Belanda.

Tak lama setelah itu, di Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat didirikan Sekolah Perwira Darurat. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI.

Terintegrasi

AKMIL.ac.id

Setelah itu, pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat). Kemudian, pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat).

Di tahun 1951, di Bandung juga didirikan P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat). Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer.

Gagasan tersebut muncul dari sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 November 1957 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional.

Akademi Militer yang berkedudukan di Magelang tersebut juga merupakan kelanjutan dari MA yang berada di Yogyakarta. Lalu, taruna yang merupakan angkatan tahun 1957 dinyatakan sebagai taruna angkatan ke 4.

Satu dekade kemudian, Akademi Militer Nasional Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Proses integrasi berjalan lagi pada tanggal 16 Desember 1965, dengan mengintegrasi seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan pembagian tugas, pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat.

Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka. Sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV.

Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat. Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).