Demi Air Bersih, Warga di Tegal Berjalan Kaki Satu Kilometer tiap Musim Kemarau
Merdeka.com - Musim kemarau bisa jadi disyukuri banyak orang karena di musim ini curah hujan rendah sehingga jarang terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, karena hujan orang-orang bisa lebih leluasa bepergian maupun mengadakan suatu acara tanpa khawatir kehujanan atau terhalang cuaca buruk.
Namun di beberapa tempat, musim kemarau ternyata menghadirkan kendala. Itulah yang dirasakan warga Desa Tamansari, Kabupaten Tegal. Karena mengalami kesulitan air sejak sebulan terakhir, mereka harus berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju sumber air.
Keberadaan penyediaan air minum dan sanitasi nyatanya tetap tak mampu menutup kebutuhan warga setiap musim kemarau tiba.
Kesulitan Air Bersih
©YouTube/Liputan6
Setiap musim kemarau tiba, warga Desa Tamansari harus berjalan kaki sejauh satu kilometer ke sumber air terdekat. Dalam sebulan terakhir desa mereka mengalami krisis air bersih. Kondisi seperti ini seolah sudah menjadi agenda setiap memasuki musim kemarau.
Saat musim kemarau tiba, debit air di sumur-sumur warga berkurang drastis sehingga sumber air di luar desa jadi satu-satunya jalan keluar. Tak jarang warga terpaksa mengambil air sungai untuk kebutuhan mandi dan cuci. Sedangkan untuk minum dan makan, warga harus membeli air bersih dengan harga Rp4.000 per jeriken.
“Sudah satu bulan desa kami tidak turun hujan sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih saya harus berjalan satu kilo untuk mengambil air bersih untuk mencuci dan untuk minum,” kata Daroh, salah seorang warga Desa Tamansari dikutip dari kanal YouTube Liputan 6 pada Kamis (1/9).
Dua Unit Pamsimas Tak Cukup
©YouTube/Liputan6
Untuk mengatasi bencana kekeringan, pemerintah Desa Tamansari membangun dua unit penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas). Namun keberadaan Pamsimas itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga.
“Pamsimas itu satu titik itu hanya mengairi seratus rumah. Kalau ada dua titik berarti dua ratus rumah. Jadi dari kami harapan pemerintah desa sangat membutuhkan dan minta bantuan dari pemerintah pusat untuk pengadaan Pamsipas dari dana APBD,” kata Tarno, Kades Tamansari.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih
Sumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaDesa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca Selengkapnya623 Warga Terjebak Banjir Semarang Sudah Diungsikan
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaResmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaNestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaSerunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaInilah Golongan Manusia yang Diusir dari Telaga Kautsar, Muslim Wajib Tahu
Telaga Kautsar diperuntukan oleh orang muslim kelak di padang Mahsyar. Berikut golongan yang diusir dari telaga Kautsar.
Baca Selengkapnya