Bukan Sekadar Seremonial, Ini Makna di Balik Perayaan Waisak di Borobudur
Merdeka.com - Pada tanggal 16 Mei kemarin, umat Buddha sedunia merayakan Hari Raya Waisak. Umat Buddha di Indonesia juga merayakan hari raya itu. Mereka berbondong-bondong menuju vihara untuk merayakan Waisak bersama-sama.
Perayaan Hari Raya Waisak secara meriah digelar di depan altar Halaman Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam perayaan itu, setidaknya ada 1.200 umat Buddha yang hadir. Di tengah terik matahari, para umat Buddha dengan dipimpin oleh para Biksu melakukan detik-detik Tri Suci Waisak 2566 Buddhist Era (BE) pada pukul 11.13 WIB.
Bagi umat Buddha, perayaan Hari Waisak tidak hanya seremonial, namun ada makna di balik perayaan hari suci itu. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), S. Hartati Murdaya dalam sambutannya menjelang detik-detik Waisak. Berikut selengkapnya:
Makna Waisak
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Hartati menjelaskan, tema Waisak 2566 BE ini adalah “Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati”. Maksudnya adalah kehidupan yang dipenuhi oleh pandangan keliru dengan mengutamakan ego dapat menjebak manusia dalam pertengkaran.
“Manusia perlu merasakan nikmatnya hidup penuh kesabaran dan memperoleh kekuatan kebijaksanaan menjadi kekuatan untuk memperoleh pencerahan damai. Jika pencerahan telah berkembang mencapai tingkat sempurna maka semua manusia akan menjadi Buddha,” kata Hartati dikutip dari ANTARA pada Senin (16/5).
Momen Perenungan
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Prof. Philip K. Widjaja mengatakan, perayaan Waisak tahun ini terasa spesial karena diadakan setelah vakum selama masa pandemi COVID-19 yang panjang.
Untuk itu ia mengaku Walubi bersama Permabudhi telah bekerja keras untuk bisa mewujudkan keceriaan Waisak di tahun ini. Tapi yang lebih penting lagi adalah momentum Waisak ini menjadi momen perenungan bersama sudah sejauh mana umat Buddha menerapkan ajaran Sang Buddha Gautama.
“Menerapkan ajaran-ajaran itu ke dalam sikap, tutur kata, dan kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya sekedar menghafalkan atau mengetahui ajaran agama Buddha kemudian sudah menjalankan ritual dianggap cukup. Semoga Waisak tahun ini bisa membawa kebersamaan,” kata Philip.
Bukan Sebatas Seremonial
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adip menyampaikan bahwa peringatan detik-detik Tri Suci Waisak yang dilaksanakan tiap tahun bukan sebatas acara seremonial semata. Namun merupakan salah satu wujud keyakinan dan bakti umat Buddha kepada Buddha Gautama.
“Peringatan Tri Suci Waisak diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat bagi umat Buddha di seluruh dunia untuk mengingat kembali pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan Sang Buddha,” kata Zainut.
Baginya, keteladanan dari Sang Buddha dalam hal praktik meta dan cinta yang merupakan nilai-nilai universal dapat diaktualisasikan dalam kehidupan agar terwujud kehidupan beragama yang lebih moderat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaPesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhub Budi Karya Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran 2024
Menhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaWisata di Banyuwangi yang Hits dan Terbaru, Cocok untuk Manjakan Mata di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaBerbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca Selengkapnya4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca SelengkapnyaFOTO: Makna Mendalam Hari Raya Galungan yang Dirayakan Umat Hindu Bali Hari Ini
Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali menggunakan perhitungan kalender Bali.
Baca Selengkapnya