Merdeka.com - Dalam menyambut era new normal, sejumlah tempat wisata melakukan berbagai terobosan untuk mencegah penyebaran Virus Corona, salah satunya di Malioboro.

Tempat wisata paling ikonik di Kota Jogja itu melakukan berbagai terobosan seperti penyediaan tempat cuci tangan di berbagai sudut, penandaan marka jaga jarak pada jalan pedestrian, dan masih banyak lagi. Selain itu pengunjung diwajibkan mengenakan masker dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki kawasan tersebut.

Berbagai protokol kesehatan yang diterapkan memang terlihat bakal merepotkan pengunjung. Namun hal itu perlu dilakukan guna mengajak masyarakat untuk hidup dalam kebiasaan baru di mana penularan virus Corona bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Berikut ini adalah 6 potret protokol kesehatan di kawasan Malioboro.

Disediakan Tempat Cuci Tangan

©Twitter/Jogja24jam

Untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat, pengelola Malioboro menyediakan tempat cuci tangan di berbagai sudut lokasi.

Dengan adanya tempat cuci tangan tersebut, wisatawan bisa dengan mudah menjaga kebersihan telapak tangan masing-masing yang menjadi sumber terbesar dari transmisi virus.

Penularan virus akan terjadi terutama ketika telapak tangan tersebut digunakan untuk menyentuh wajah terutama bagian mulut, hidung, dan mata. 

Scan QR Code

©Twitter/Jogja24jam

Walaupun bukan bagian dari protokol kesehatan COVID-19, scan QR Code diperlukan untuk memindai data wisatawan yang berkunjung ke Malioboro. Data ini menjadi penting untuk melacak nomor hp wisatawan kalau terjadi apa-apa di kawasan tersebut.

Untuk itulah wisatawan wajib mengunduh aplikasi QR Code yang tersedia pada smartphone masing-masing. Namun apabila mereka tidak mengunduh aplikasi tersebut ataupun tidak membawa Handphone, wisatawan cukup memberi tahu nama dan nomor hp pada petugas. 

Zona Wajib Pakai Masker

©Twitter/Jogja24jam

Dengan adanya tempat cuci tangan bukan berarti wisatawan akan terbebas dari penularan virus. Oleh karena itu langkah selanjutnya adalah kewajiban wisatawan untuk memakai masker.

Dengan menggunakan pelindung wajah itu, wisatawan setidaknya terhindar dari cairan droplet yang bertebaran baik dari wisatawan itu sendiri ataupun pejalan kaki yang lain.   

Peta

©Twitter/Jogja24jam

Bagi wisatawan lokal yang sudah hafal jalan-jalan di Malioboro, penggunaan peta sudah tidak diperlukan lagi.

Namun bagi wisatawan asing atau luar kota, mereka akan bertanya pada wisatawan lain apabila tidak tahu arah. Hal inilah yang dikhawatirkan menjadi tempat penularan virus. 

Jalan Searah

©Twitter/Jogja24jam

Tak hanya itu, jalan searah juga diberlakukan agar arus wisatawan tetap lancar dan tidak tersendat hingga terjadi kerumunan.

Jalan searah itu diberlakukan dengan pedestrian sisi timur untuk pejalan kaki yang menuju arah selatan, dan pedestrian sisi barat untuk pejalan kaki yang menuju arah utara. 

Harus Antre saat Foto

©Twitter/Jogja24jam

Wisatawan yang mengunjungi Malioboro tidak akan melewatkan momen berfoto di kawasan wisata tersebut. Tapi kalau banyak yang berfoto akan menciptakan kerumunan.

Oleh karena itulah disediakan tanda jaga jarak di sejumlah tempat yang biasanya menjadi tempat wisatawan berfoto ria.