5 Fakta Terbaru Para Tersangka Tragedi Susur Sungai, Rela Menggunduli Diri Sendiri
Merdeka.com - Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai yang menimpa siswa SMP Negeri 1 Turi pada Rabu (26/2). Setelah pada Sabtu (22/2) lalu seorang pembina pramuka berinisial IYA ditetapkan sebagai tersangka, pada Rabu lalu Polres Sleman menetapkan dua tersangka lagi, yaitu DDS dan R.
Menurut Wakapolres Sleman Kompol M. Akbar Bantilan, ketiga tersangka itu mempunyai perannya masing-masing. “IYA dan DDS merupakan guru di SMPN 1 Turi dan menjadi pembina, sementara R merupakan ketua pembina Pramuka. Ketiganya ditentukan berdasarkan tahap gelar perkara dan dua alat bukti,” jelas Bantilan.
Tidak Ada Persiapan
2020 liputan6.com
Bantilan menjelaskan menetapkan tiga tersangka itu karena menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam tragedi maut itu. Dalam hasil penyelidikan polisi, dapat disimpulkan bahwa tiga tersangka itu tidak mempersiapkan kegiatan susur sungai dengan baik.
"Mereka tidak melakukan persiapan. Saat itu mendung. Bahkan saat menyusuri hujan gerimis sudah turun," jelas Bantilan dikutip dari Antaranews.com.
Tidak Ikut Turun ke Lapangan
2020 liputan6.com
Saat kegiatan susur sungai dilakukan, ketiga tersangka justru tidak berada di lapangan. "R di sekolah, IYA sedang transfer uang, dan DDS di bagian finish. Di antara ketiganya tidak ada upaya," jelas Bantilan dikutip dari Liputan6.com.
Salah satu tersangka, IYA justru meninggalkan lokasi karena melakukan transfer uang. IYA baru kembali setelah tragedi itu terjadi. Kemudian ikut bergabung untuk melakukan pertolongan.
"Ide lokasi, ide meyakinkan semuanya padahal ada di ketiga orang ini, terutama IYA. Tapi justru yang bersangkutan malah tidak ikut," ujar Bantilan dikutip dari Antaranews.com.
Perencanaan Tidak Matang
Selain tidak ikut ke lapangan, ketiga tersangka diketahui tidak melakukan persiapan dengan matang. Selain itu, mereka juga tidak melapor kepada kepala sekolah mengenai kegiatan susur sungai.
Bantilan menjelaskan bahwa saat hendak melakukan susur sungai, ketiga tersangka ini tidak mempersiapkan kegiatan dari baik mulai perencanaan, peralatan hingga pelaksanaan. Kegiatan itupun baru ditentukan pada malam Kamis sebelumnya.
"Tidak ada alat untuk membantu seperti pelampung atau tali. Mereka tidak ada perencanaan," kata Bantilan dikutip dari Liputan6.com.
Menggunduli Diri Sendiri
Pada saat penahanan, ketiga tersangka tampil di hadapan media dengan kepala yang sudah digundul dan mengenakan baju tahanan. Hal itu menyebabkan protes dari beberapa kalangan, khususnya Netizen.
Netizen menganggap tidak sepantasnya seorang guru diperlakukan seperti itu. Menurut mereka guru harus ditetapkan pada kondisi yang layak.
Namun ternyata, penggundulan itu dilakukan atas permintaan tersangka sendiri dan tak ada paksaan dari pihak lain. "Justru kalau kami tidak digundul dan diberi baju tahanan, akan terlihat berbeda dengan tahanan lainnya," ujar IYA, salah seorang tahanan.
Meminta Maaf
Salah seorang tersangka, IYA, mengaku menyesal atas terjadinya peristiwa tersebut. Dia kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada khalayak.
"Saya menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada institusi saya SMPN 1Turi karena kelalaian saya. Kami menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban terutama bagi anaknya yang meninggal," ujar IYA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaFakta Tragis Sekeluarga Tewas Dalam Mobil Terjebak Lumpur, Warga Lokal Saja 'Ngeri' Lewat Lokasi
Keluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas
YN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaLintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta
Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaSiswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca Selengkapnya