Wiranto larang Fraksi Hanura ikut hak menyatakan pendapat buat Ahok
Merdeka.com - Senin (6/4) depan, DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat paripurna untuk menuntaskan proses hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ketua Umum Partai Hanura Wiranto telah memerintahkan ketua Fraksi Hanura di DPRD untuk tidak ikut-ikutan hak menyampaikan pendapat yang bisa berujung pemakzulan Ahok.
Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (2/4), Wiranto menegaskan, sikap partainya sejak awal mendukung hak angket hingga tuntas dan bukan untuk menjatuhkan namun untuk mencari kebenaran (semangat tabayun) yang kemudian menjurus ke upaya islah (rukun untuk kebaikan bersama).
"Dengan cara itu, terlepas dari masalah substantif materi dari RAPBD tersebut, akan dapat diketahui siapa yang sebenarnya mengingkari prosedur tentang pelaporan naskah RAPBD dari DKI ke Kemendagri. Apakah naskah RAPBD yang dikirimkan itu benar-benar merupakan hasil pembahasan dan persetujuan bersama antara Eksekutif dan Legislatif, atau merupakan naskah lain," ujar Wiranto.
Partai Hanura, kata Wiranto, berpendapat bahwa masalah utama bukan terletak pada benar tidaknya proses RAPBD sejak masih menjadi pemikiran, rancangan sampai ke hasil finalnya yang siap pakai. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana kedua lembaga tata kelola pemerintahan di DKI ini, eksekutif dan legislatif mampu menyuguhkan kepada masyarakat DKI kinerja yang dapat memberikan kepuasan dan manfaat kepada seluruh warga DKI Jakarta.
Wiranto juga telah menerima laporan dari Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Hanura Ongen Sangaji yang juga sebagai Ketua Panitia Hak Angket DPRD DKI.
"Partai Hanura tetap konsisten terhadap sikapnya, bahwa sasaran hak Angket adalah mencari kebenaran, dan bukan upaya pemakzulan, oleh karenanya setelah proses Hak Angket selesai, Partai Hanura tidak akan melibatkan diri pada Hak Menyatakan Pendapat yang menjurus pada pemakzulan," tegas Wiranto.
Partai Hanura mengimbau bagi pihak-pihak yang bertikai, yaitu Pemda DKI maupun DPRD DKI untuk menahan diri, yang bersalah mengakui kekhilafan dan kembali fokus pada tugas yang diberikan oleh masyarakat DKI.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Jokowi soal Wacana Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnya