Waspada, penipuan bisnis properti dengan iming-iming untung besar
Merdeka.com - Perusahaan Royal Primer Internasional (RPI) yang bergerak di bidang properti telah menipu dan merugikan developer dan konsumen. Perusahaan yang berdiri 2011 itu mempunyai anak perusahaan di bidang konsultan properti, agen pemasaran, pemborong dan pembangunan.
Polisi pun menetapkan para pemimpin perusahaan berinisial IB dan komisaris, CAL sebagai tersangka. Saat ini Direktur Utama RPI, yang merupakan saudara IB sedang dalam pengejaran polisi karena berada di Seoul, korea selatan.
Dalam aksinya, modus yang dijalankan adalah PT RPI mencari keuntungan dengan menipu investor atau pembeli apartemen dalam bentuk investasi masa depan yang menjanjikan keuntungan. Mereka menawarkan berbagai macam keuntungan investasi dan bagi hasil kepada 12 pengembang dengan membeli apartemen dengan partai besar dan kontrak kerja sama.
Di mana PT RPI melakukan pembayarannya dengan menyicil berdasarkan waktu dan besaran yang ditentukan. Namun uang para investor yang masuk ke PT RPI tidak diserahkan kepada pengembang tetapi hanya sebagian. Dengan modus penyerahan uang investor kepada pengembang akan dibayarkan berdasarkan kontrak perjanjian.
Oleh tersangka uang dimasukan dalam rekening, asuransi pribadi dan karyawan PT RPI. Selain itu uang tersebut juga dibelikan rumah, tanah dan kendaraan.
"Ada 1157 korban dari developer dan customer. Total kerugian sekitar Rp 806 miliar," kata Suddit II Fismodev Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kompol Arie di Polda Metro Jaya, Selasa (26/5).
Menurut Arie, para pengembang dan pembeli dirugikan karena uang yang diberikan di bawa lari tersangka. Polisi menyita barang bukti berupa aliran dana dalam bentuk asuransi sejumlah Rp 20 miliar, sertifikat hak milik tanah dan bangunan milik PT RPI, pemblokiran rekening BCA dan Mandiri milik tersangka.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya
Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaIngin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaPemilihan Presiden 2024: Apa Dampaknya Bagi Para Investor?
Berikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaIstri Wartawan Diduga jadi Korban Investasi Bodong Berkedok Katering, Begini Modusnya
Dua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Baca Selengkapnya