Waspada pelecehan seksual dan perampokan dalam angkutan umum
Merdeka.com - Aksi pelecehan seksual disertai perampokan kembali terjadi, kejadian itu menjadi momok bagi kaum hawa yang hendak menggunakan alat transportasi berupa angkutan umum saat malam hari. Aparat Kepolisian terus berupaya melakukan imbauan, serta mempelajari modus baru dengan menggunakan taksi sebagai sarana dalam menjalankan aksi kejahatan tersebut.
Melalui Binaan Masyarakat (Binmas), Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan angkutan umum, mengingat aksi kejahatan tersebut sulit terdeteksi. Berbagai selebaran berisi imbauan pun telah disebar, termasuk juga penyebaran nomor telepon kantor Polisi.
"Upaya terus dilakukan Polisi dengan membuat imbauan berbentuk selebaran," terang Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Aswin saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
Aswin mengatakan, berbagai terobosan untuk mengatasi gangguan ketertiban masyarakat terus dilakukan termasuk nantinya pemasangan reklame berisi aksi kejahatan di tempat-tempat umum. Sebagai langkah awal, Kepolisian meminta masyarakat untuk memilih angkutan umum yang aman.
Selain itu, lanjut Aswin, jika ingin menggunakan taksi, penumpang diharapkan untuk mencatat nomor pintu taksi, nama pengemudi dan juga jenis taksi yang ditumpangi, serta memberikan informasi angkutan umum tersebut kepada orang terdekat. Jika sudah dilakukan, tentunya aksi kejahatan dengan modus seperti ini dapat terdeteksi.
Kendati demikian, cara seperti itu juga masih harus diteliti, pertama calon penumpang wajib memilih armada taksi yang sudah mempunyai rekam jejak keselamatan dan pelayanan kepada konsumen. Selain itu juga, untuk mencegah aksi pelecehan, untuk penumpang wanita diimbau untuk tidak mempertontonkan bagian tubuh.
"Yang utama memilih armada yang benar, catat dan beritahu ke orang yang terdekat," papar Aswin.
Beberapa waktu lalu, kejadian pelecehan hampir saja menimpa seorang ABG berusia 18 tahun di Depok, Jawa Barat. Saat itu korban berinisial AM hendak pergi menuju, Jati Bening, Pondok Gede, Bekasi dengan menumpang taksi dari depan ITC Depok.
Korban kebetulan memilih armada Taxiku, tanpa curiga AM kemudian menumpang mobil berwarna kuning tersebut untuk mengantarkan ke tempat tujuannya.
Bukannya diantar, AM malah diajak keliling ke daerah Cileungsi, Bogor, saat itu juga korban hendak diperkosa oleh pelaku yang diketahui bernama Deny Samsudi. Beruntung AM berhasil kabur, saat itu juga dia meminta bantuan kepada prajurit TNI AD Pratu Awang Apri Listianto yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Awang menyelamatkan korban dan menggertak pelaku. Meski demikian, sopir Taxiku melarikan diri dengan membawa uang milik korban senilai Rp 300 ribu berikut dua kartu ATM dan satu telepon genggam.
Kejadian serupa juga dialami seorang karyawati di Jakarta Pusat pada Juli lalu. Saat itu seorang karyawati berinisial I hampir saja menjadi korban pemerkosaan di angkot C 01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama. Beruntung aksi tersebut berhasil digagalkan oleh bantuan anggota TNI bernama Nicholas Sandi (24).
Kejadian yang menimpa korban diketahui sekitar pukul 23.00 WIB Senin (24/7) malam. Saat itu korban hendak pulang menuju rumahnya di daerah, Johar Baru, Jakarta Pusat dan naik mobil nahas itu dari kawasan Lapangan Banteng, Sawah besar. Saat baru menaiki angkot bernomor Polisi B 1106 VTX itu, I melihat ada tiga penumpang lainnya selain sopir.
Tak lama angkot berjalan, tiba-tiba saja lampu di bagian belakang kabin padam. Dalam keadaan remang itu, seorang penumpang laki-laki yang belakangan diketahui bernama Ari Anggara bersama dua rekannya tiba-tiba saja menyergap tubuh I.
Tak hanya itu, salah seorang dari mereka coba melumpuhkan I dengan cara mencekik lehernya dan yang lain mulai menggerayangi tubuh I. Korban pun tak tinggal diam, dia berusaha berontak dan melawan dari nafsu bejat para pelaku.
Dari dalam angkot yang masih melaju, I terus berteriak. Teriakannya itu didengar Nicolas, yang kebetulan melintas dan kendaraan dalam posisi yang beriringan dengan angkot itu.
Melihat ada kejanggalan, Nicholas melakukan pengejaran. Namun, sopir mengetahui kendaraannya dibuntuti lantas melempar I keluar dari angkot. Saat itu, posisi angkot tepat berada di depan Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara.
Kejaran Nicholas membuahkan hasil. Angkot tersebut berhasil dihentikannya dan keempat pelaku dibekuk. Mereka kemudian diserahkan ke petugas Polres Metro Jakarta Pusat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kuasa Hukum Menyayangkan Korban Pelecehan Seksual Malah Dicibir Politisasi Kampus
Amanda menuturkan selama kasusnya berjalan di kepolisian, korban sama sekali tidak mendapat perlindungan dari pihak kampus.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya
Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Pidanakan Keluarga yang Sembunyikan Buronan Pemerkosa dan Penyekap Siswi SMP
Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaDituduh Melakukan Kekerasan Seksual, Ketua BEM UI Dinonaktifkan
Dia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca Selengkapnya