Merdeka.com - Warga Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengeluhkan kelangkaan transportasi pengangkut jenazah di wilayahnya. Karena itu, warga meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Tohir (60), warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, bercerita baru saja mengalami duka. Kakaknya, Suhair (63), meninggal dunia pada Senin (5/11) pukul 09.00, di Rumah Sakit Atmajaya, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dia mengaku mengalami kesulitan saat ingin mengantarkan jenazah sang kakak, dari rumah sakit tersebut, menuju tempat tinggalnya di Pulau Kelapa. Tidak ada kapal yang khusus mengantarkan jenazah ke pulau.

"Ya kami bingung bagaimana membawa jenazah, sedangkan harus menyeberang pulau, mau nggak mau harus nyewa kapal, harganya mahal, sampai Rp 3 juta," kata Tohir ditemui di Rumah Duka Atmajaya, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/11).

Tohir menambahkan, dia harus menunggu hingga 3 jam untuk mendapatkan kapal yang mengantarkan jenazah kakaknya ke Pulau Kelapa. Itu pun keluarganya mendapat bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI).

"Itu pun kami harus bayar uang ganti bensinnya hampir Rp 3 juta. Ya memang kan itu bukan kewajiban PMI untuk memberikan fasilitas kapal tersebut," ujarnya.

Dia pun berharap, Pemprov DKI bisa memberikan fasilitas kapal jenazah untuk warga Kepulauan Seribu. Setidaknya, dari dua kecamatan, Kepulauan Seribu Selatan dan Kepulauan Seribu Utara, diharapkan memiliki masing-masing satu kapal jenazah.

"Rp 3 juta bukanlah angka yang sedikit, bagi warga Kepulauan Seribu. Jumlah tersebut sangat memberatkan. Saya harap pemerintah bisa memberikan fasilitas kepal jenazah secepatnya," tandasnya.