Merdeka.com - Sudah setengah hari lebih air tidak mengalir di perumahan warga Jalan Haji Pentul II RT 08/10, Gandaria Utara, Jakarta Selatan. Puluhan warga yang tinggal di permukiman tersebut mengeluh karena aktivitas mereka terganggu.

Air di rumah warga yang dioperasikan oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) ini mati sejak semalam. "Dari jam 10 malam air disini mati. biasanya jam jam 5 subuh sudah nyala, Tapi sampai jam 10 pagi air belum nyala juga," keluh Ahmad Zulfakor salah seorang warga mengatakan, Kamis (14/6).

Zulfakor mengatakan aktivitas keluarganya menjadi terganggu karena tidak bisa mandi, cuci pakaian, cuci piring, hingga memasak.

Dia menjelaskan air memang kerap berhenti mengalir di wilayah perumahannya. Namun, ia sebelumnya tidak pernah mengeluh karena tiap pagi air sudah menyala dan bisa digunakan kembali.

Zulfakor mengaku sudah menyampaikan keluhan tersebut ke layanan pelanggan Palyja. Namun ia belum mendapatkan solusi terbaik.

"Kita sudah lapor ke pihak pelayanan Palyja, namun belum dapat solusi terbaik," jelasnya.

Padahal, kata dia, tarif air yang dipatok oleh Palyja sudah dinaikkan sejak akhir tahun 2011 lalu. Biasanya Zulfakor membayar air sebesar Rp 180 ribu, namun saat ini ia harus membayar hingga sebesar Rp 230 ribu.

Menurut Zulfakor, seharusnya dengan naiknya tarif tersebut, ia bisa menikmati air yang dibeli. "Yang ada sekarang kita malah enggak bisa mandi, malah mandi di kantor," jelasnya.