Merdeka.com - Sepuluh orang saksi sudah dimintai keterangan terkait kematian Risnawati (35), wanita muda, yang tewas disiram air keras. Risnawati disiram air keras di kolong fly over JORR W-1, depan Mal Taman Palem, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Sampai saat ini sudah 10 orang saksi yang kami mintai keterangan. Lima orang dari pihak keluarga dan saudara, sisanya saksi dari pihak luar seperti tukang ojek, petugas klinik, dokter rumah sakit. Kasus ini menjadi atensi Polda Metro Jaya," kata Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, kepada wartawan, Kamis (14/6).

Selain mengorek keterangan dari para saksi, penyidik juga terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk merangkai kejadian secara utuh. Seperti darimana Risnawati melintas, di mana keberadaan pangkalan ojek motor, bagaimana situasi di kolong fly over itu, apakah bisa dilalui sepeda motor atau tidak, dan sebagainya.

Saat itu, terang Herry, korban baru pulang kerja dari tempat kerjanya di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat. Korban bekerja sebagai staf administrasi. Dari informasi yang dihimpun penyidik, lanjut Herry, dari tempat kerja, dia naik taksi lalu turun dan menyeberang jalan lalu melintas di kolong jalan layang itu.

Seharusnya, setelah melewati kolong fly over tersebut, korban naik angkot untuk menuju ke rumahnya di Penjaringan. Namun musibah menimpanya. Ia mengalami kejadian mengerikan.

"Kami belum dapat saksi mata yang melihat siapa yang melempar air keras itu ke korban," imbuh Heryawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Risnawati tewas setelah disiram air keras pada Rabu (6/06). Dugaan sementara, Risma adalah korban penodongan yang melawan saat hendak diambil hartanya. Karena mewalan itulah diduga pelaku yang mengendarai motor langsung menyiramkan air keras ke tubuh korban. Dugaan lain adalah pelaku balas dendam dengan korban.