Usai diculik, kulit bayi Afrel menghitam dan susah BAB

Merdeka.com - Septiani Diana Beby Kilah (35) mengungkapkan setelah kembali kepelukannya usai sempat diculik dua temannya pada Selasa (25/8) kemarin, kondisi kesehatan bayinya yang bernama Lionel Steward Afrel Mirahuan (4) menurun. Menurut Beby, saat Afrel dipulangkan ke rumah, kondisi badannya tak terurus serta susah buang air besar (BAB).

"Kemarin saat anak saya kembali, ada sedikit luka di telinganya. Selain itu, di tubuhnya juga terdapat bintik- bintik merah seperti digigit nyamuk," kata Beby, Kamis (27/8).

Selain luka dan bintik-bintik, Beby memaparkan bahwa warna kulit anak satu-satunya ini juga terlihat menghitam. "Jadi hitaman saja anak saya. Ya gimana enggak hitam. Waktu diculikkan sama pelaku dibawa keliling panas-panas naik motor di Tangerang," jelasnya dengan nada kesal.

Selain perubahan kulit, Beby juga menjelaskan bahwa setelah anaknya dipulangkan, tampak susah buang air besar. Namun kini kondisinya sudah mulai membaik.

"Kondisi anak saya sih sekarang baik-baik aja. Cuma kemarin pas dipulangin sampai sekarang anak saya susah BAB. Rada keras. Kasihan dia," tuturnya.

Beby menduga, saat diculik, anaknya ini diberi makan asal-asalan, tidak dijaga gizinya. "Pasti si penculik ngasih makan anak saya asal-asalan deh. Si Afrel ini pasti sering nangis kalau lapar kan. Sementara dia belum boleh makan kan," ucapnya.

Meski demikian, Beby banyak berterima kasih pada pihak kepolisian yang dengan cepat bisa menemukan anaknya itu. "Saya bersyukur sekali kepolisian cepat menemukan anak saya. Saat ditemukan, Afrel langsung dirawat sekali oleh polisi, dibeliin susu, dikasih susu. Karena kejadian itu, saya jadi takut ninggalin Afrel. Saya jagain terus. Takut Afrel diculik. Saya nggak mau kasus ini terulang lagi. Saya sampai nggak bisa tidur saat anak saya hilang. Kepikiran. Stres saya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Beby melaporkan kejadian penculikan yang dialami anaknya Afrel ke Polsek Tanjung Priok. Pelaku penculik anaknya tak lain adalah teman arisannya yakni Evi dan Eva.

Penculikan itu terjadi pada Selasa lalu. Bayi Afrel diculik di rumah saat ibunda sedang mengantarkan temannya. Penculik ternyata teman arisan sang ibunda bernama Evi dan Eva.

Cerita penculikan itu bermula saat Beby yang sedang ada urusan pergi meninggalkan Afrel bersama pengasuhnya, Mariam. Setelah Beby pergi, rekannya bernama Evi datang ke rumah ditemani dua pria.

Karena merasa Evi sebagai teman majikannya, Mariam menyuruhnya masuk. Rupanya Evi yang sudah punya niat jahat sengaja mengajak Mariam untuk mengantarkan membeli makan siang dan membeli bensin.

Singkat cerita, setelah kembali ke rumah, Mariam melihat bayi Afrel sudah tidak ada lagi. Mariam langsung menelepon Beby.

Beby yang sedang berada di jalan dengan Eva, kakak Evi, kaget mendengar kabar anaknya diculik. "Saya dapet kabar dari Mariam kalau Afriel sudah hilang, di situ saya merasa sedih sekaligus shock," kata Beby kepada wartawan di rumahnya, di Jl Warakas 5, Gang 12, RT 10/10 No. 91, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/8).

Mendapatkan kabar penculikan itu, Beby memutuskan kembali ke rumahnya. Eva yang sebenarnya sudah mengetahui rencana penculikan itu pura-pura ikut sedih dan berdalih tak bisa menemani ke rumah dan harus turun di Jl Gorontalo.

Tak lebih dari 24 jam, pelaku penculikan akhirnya ditangkap bersama bayi Afrel di Kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu siang. Pelaku adalah Eva dan Evi yang sudah bersekongkol untuk menculik Afrel.

Saat ini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan di ruang unit Unit PPA, Polres Jakarta Utara. Keduanya, dijerat Pasal 85 UU 35 tahun 2014 Perlindungan Anak, dan Junto Pasal 330 KUHAP 2014.