Merdeka.com - Para pelaku pelecehan seksual di Bus Transjakarta kini barangkali tak bisa lagi mengelak. Sebab, bus Transjakarta baru yang beberapa unit sudah beroperasi kini dilengkapi kamera closed-circuit television (CCTV).

Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, M Akbar, mengatakan tujuh bus gandeng baru yang sudah beroperasi koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit), sudah dilengkapi empat kamera CCTV di dalam kabin.

"Ini untuk merekam situasi yang di dalam bus, ada rekaman yang tersimpan. Kalau ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, pencurian, pelecehan, rekaman bisa digunakan sebagai alat bukti," kata Akbar saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/8).

Akbar mengakui, dalam beberapa kasus dugaan pelecehan di dalam bus, pelaku kerap lolos karena tidak ada bukti materil untuk membuktikan perbuatannya.

"Pelaku mengelak, katanya bus kan goyang-goyang, di samping juga korban malu-malu. Kini dengan CCTV bisa dibuktikan," ujar dia.

Pintu baru

Selain kamera CCTV, di armada baru juga ditambahkan sebuah pintu baru yang membatasi antara ruang sopir dan penumpang. Pintu penyekat ini ditambahkan agar sopir lebih berkonsentrasi dalam mengemudi.

"Sebelumnya kan kalau terlalu padat, suka banyak penumpang berdesakan sampai ke pramudi," ujar dia.

Akbar menambahkan, peremajaan bus Transjakarta terus dilakukan. Armada yang sudah beroperasi sejak 2004 dan kini banyak bermasalah, secara bertahap akan diganti oleh yang baru. Hingga akhir tahun ini, akan datang 102 bus gandeng baru untuk melayani warga Jakarta.