Tiga Rekomendasi BPS untuk Hapuskan Kemiskinan Ekstrem di Jakarta
Merdeka.com - Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Suryana mengungkapkan, sebanyak 95.668 warga Ibu Kota teridentifikasi sebagai warga miskin ekstrem. Untuk menghapus kemiskinan ekstrem tersebut, dia menyebutkan, pihaknya memberikan tiga rekomendasi.
Pertama, dia menjelaskan, untuk mencapai target nol persen penduduk miskin ekstrem di 2024, dibutuhkan data sasaran penduduk miskin ekstrem berdasarkan tempat tinggal dan nama.
"Kedua, optimalkan berbagai sumber sata kemiskinan yang ada di DKI Jakarta. Data makro misalnya survei sosial ekonomi nasional (Susenas) serta data mikro seperti Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Carik Jakarta untuk jangka pendek, juga data Registrasi Sosial Ekonomi untuk jangka panjang," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/1).
Terakhir, BPS menyarankan untuk meningkatkan ketepatan sasaran dengan integrasi berbagai program perlindungan sosial.
Adapun Suryana mengungkapkan, kemiskinan ekstrem terjadi bila seseorang pengeluaran per kapita per harinya di bawah Rp11.633 atau secara akumulasi rumah tangga pengeluarannya di bawah Rp350 ribu per kapita per bulan.
“Nah tadi arahan dari Pj Gubernur bahwa akan menelusuri siapa, di mananya (kemiskinan ekstrem). (Kami) akan melakukan verifikasi data. Kemudian dilakukan semacam intervensi terbaik apa yang harus dilakukan agar kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta bisa tertuntaskan,” ujar Suryana.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, posisi kemiskinan ekstrem di Jakarta sangat mudah untuk turun.
“Kondisi kemiskinan Jakarta dalam posisi hard rock. Dalam arti memang sudah di kerak-keraknya itu. Jadi sangat mudah naik, sangat sulit untuk turun, itu kondisi kemiskinan di daerah-daerah yang kemiskinannya sangat rendah,” tutup Suryana.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaJenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaNestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia
Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar
Kelembamban udara tinggi dan angin cenderung rendah sehingga menyebabkan suhu yang dirasakan meningkat dan menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca Selengkapnya