Tiga hal yang membuat Jokowi kaget
Merdeka.com - Sejak dilantik menjadi Gubernur DKI pada 15 Oktober silam, Joko Widodo (Jokowi) lebih sering berada di lapangan ketimbang di balik meja kantornya. Jokowi lebih memilih blusukan ke sejumlah lokasi.
Hal itu dilakukannya tak hanya sekali dua kali. Hampir setiap hari mantan wali kota Solo itu melakukan blusukan ke sejumlah lokasi di Jakarta. Menurutnya, terjun langsung ke lapangan lebih efektif ketimbang berdiam diri di kantor.
Dengan terjun langsung ke lapangan, Jokowi mengaku langsung mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada. Namun, kondisi di lapangan tidak selalu seperti yang dibayangkan.
Berikut tiga hal yang membuat Jokowi kaget.
Jokowi kaget lihat pasien RS Koja 3,5 jam tak dilayani
Gubernur DKI Joko Widodo mendatangi Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, untuk melihat secara langsung pelayanan yang diberikan.Jokowi memperhatikan dengan detail pasien sedang menunggu giliran untuk diperiksa. Jokowi pun sempat berdialog dengan mereka."Bagaimana pelayanan rumah sakit ini, apa yang dikeluhkan, dari jam berapa di sini?" tanya Jokowi, Kamis (22/11)."Dari jam 8," jawab seorang ibu.Mendengar itu Jokowi sempat terkejut, karena saat dia tiba pukul 11.30 WIB, pasien itu belum juga dipanggil. Dia berjanji akan memperbaiki sistem pelayanan di rumah sakit tersebut.Seorang pria bernama Ahmad Komarudin (56) tiba-tiba saja langsung mendatangi Jokowi sambil membawa surat. Dia pun mengeluhkan rumitnya birokrasi rumah sakit, padahal anaknya sedang sakit."Saya sudah bawa surat, enggak bisa dilayani. Surat saya asli sudah ada tanda tangan lurah, saya sudah dapat kartu KJS tapi anak saya belum," keluhnya."Coba saya cek," kata Jokowi. Setelah itu Jokowi langsung menggoreskan tinta di atas kertas tersebut dengan tulisan 'agar segera dilayani'.
Jokowi kaget banyak anggota keluarga dalam satu rumah di Marunda
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) membagikan langsung Kartu Jakarta Sehat (KJS) kepada warga Marunda, Jakarta Utara, Senin (12/11).Namun, Jokowi mengaku kaget karena di daerah itu banyak anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Dia menyaksikan sendiri di dalam satu rumah bisa dihuni dua keluarga, dan masing-masing keluarga memiliki empat hingga lima anak.Akibatnya, Kartu Jakarta Sehat yang dibawanya pun segera habis. "Kaget saya tadi, masa saya taruh segepok gini hanya satu rumah," kata Jokowi kepada wartawan di lokasi.Mantan wali kota Solo itu kemudian mempertanyakan program Keluarga Berencana (KB) di kampung tersebut. Menurutnya, program KB di wilayah itu telah gagal.
Jokowi kaget didemo buruh
Beberapa waktu lalu, massa buruh menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta untuk menuntut kenaikan upah. Jokowi yang hendak meninggalkan Balai Kota mengaku kaget ada demonstrasi depan kantornya."Loh ini ada apa ini ramai-ramai?" tanya Jokowi kepada wartawan di depan Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/11)."Ada demo pak," jawab para wartawan.Mantan wali kota Solo itu pun berjanji akan menyerap aspirasi para buruh. Sebab, ia akan rapat dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, untuk membicarakan persoalan buruh.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kondisi kabinetnya saat ini sangat solid.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca Selengkapnya