Merdeka.com - SMA Yayasan Karya 66 dan SMA Kartika Zenie adalah musuh bebuyutan. Bahkan tewas Deni Januar diduga adalah aksi balas dendam karena tahun lalu satu siswa Kartika Zenie tewas dibunuh siswa Karya 66.

"Tahun lalu anak sekolah Kartika Zeni ada yang tewas di lokasi yang sama dengan tewasnya Deni. Jadi mungkin ini balas dendam," ujar guru sekolah SMA Yayasan Karya 66, Ari di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).

Tahun lalu setelah pemakaman, puluhan pelajar SMA Kartika Zenie langsung menyerang sekolah SMA Yayasan Karya 66 di Kampung Melayu.

"Mereka teriak-teriak nyawa balas nyawa," ujar Ari mengenang peristiwa setahun silam.

Padahal menurut Ari, kedua sekolah dan polisi sudah melakukan mediasi. Satu siswa Karya 66 yang diduga membacok siswa Kartika Zenie juga sudah ditangkap polisi.

"Padahal kami sudah wanti-wanti tetapi kenapa kejadian seperti ini masih terjadi," imbuh Ari.

Saat ini ruang jenazah RSCM masih dipadati teman dan keluarga korban. Beberapa teman korban yang tidak terima pun mengaku akan balas dendam atas kematian Deni.

"Gue bakal balas dendam buat lu bro," ujar salah seorang teman membisikkan di telinga jenazah Deni.

Deni Januar (17), siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66, Kampung Melayu, meregang nyawa setelah dibacok oleh pelajar lain. Kejadian bermula saat korban bersama tiga rekannya sedang naik Metromini 62. Saat melintas di Jl Saharjo, puluhan siswa yang diduga dari SMA Kartika Zenie mengepung Metromini yang ditumpangi korban.

Melihat puluhan pelajar mengepung Metromini dengan membawa senjata tajam, keempat pelajar tersebut langsung kocar-kacir.

"Satu temen ada yang ketinggalan waktu lalu lari, terus Deni nolongin. Ternyata malah Deni kena bacokan," ujar teman Deni, Fadil Basirun di RSCM.

Saat itu Fadil mengaku bersama Deni saat dikejar puluhan pelajar Kartika Zenie. Deni mengalami luka bacok di dada dan darah segar langsung bersimbah di sekujur tubuhnya.