Tak mau kalah dengan Ahok, Djarot mulai galak benahi Jakarta
Merdeka.com - Hampir sepekan, Djarot Saiful Hidayat resmi menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Tak butuh lama untuk dirinya beradaptasi dengan jabatan baru ini karena sebelumnya pernah menjadi wali kota Blitar.
Dia langsung bergerak cepat membereskan masalah di Jakarta. Termasuk persiapan menghadapi musim penghujan dan banjir tahunan.
Kemarin, Minggu (21/12) Djarot memutuskan mengisi hari liburnya dengan blusukan. Banyak tempat dia kunjungi, mulai dari permukiman warga yang selalu jadi korban banjir hingga Kali Ciliwung.
Saat itulah, Djarot menemukan sejumlah kondisi yang bikin geleng-geleng kepala. Dengan nada tegas dia langsung meminta persoalan itu diselesaikan.
Berikut cerita galaknya Djarot mirip dengan Ahok:
Emosi lihat tiang PLN di tengah kali
Djarot marah besar setelah melihat tiang listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) berada di tengah-tengah bantaran kali, Tanjung Selor, Jakarta Pusat."Kemarin rapat koordinasi mengatasi banjir harus diperbaiki di berbagai sektoral. Kita lihat betul tiang PLN ada di tengah, gimana kalau kita lebar jalan mereka tidak mau dipindahkan," kata Djarot.Menurut dia, tiang listrik sudah ada selama 6 bulan di bantaran kali, Tanjung Selor. Bahkan pihak PLN meminta ganti rugi Rp 230 juta bila tiang listrik ingin dipindahkan."Saya marah besar ketika kantor pemkot bayar listrik telat harus diputus. Mereka harus tahu, pemprov ingin atasi banjir. Ini sudah 6 bulan terakhir, mereka minta Rp 230 juta sama pemkot," jelasnya.Dia mengirimkan surat pemberitahuan adanya tiang listrik tersebut kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara. "Saya akan kirim surat ke Kementerian BUMN dan direktur PLN. Enak saja kalau enggak bayar diputus listriknya. Tapi kalau ada apa-apa pemrov DKI yang disalahkan," katanya.
Warga buang sampah sembarangan disuruh bayar Rp 500 ribu
Djarot mengimbau kepada warga dan aparat hukum untuk menindak tegas setiap orang yang membuang sampah ke kali. Tindakan yang diambil bermula dengan difoto kemudian ditangkap."Foto dan tangkap pahlawan dan pencemar kali yang menyebabkan banjir," tegas Djarot kepada wartawan usai blusukan ke bantaran Kali Ciliwung.Selain itu, Djarot berpesan kepada Komunitas Peduli Ciliwung, warga DKI Jakarta, juga wali kota Jakarta Selatan yang ikut menemani agar tetap menjaga kebersihan Kali Ciliwung dan menyiapkan tempat sampah non organik dan organik di setiap rumah warga."Siapa yang ketahuan buang sampah tangkap sesuai Perda Denda Rp 500 ribu. Nanti bikin pasukan siapa saja lapor ke Pak lurah dan camat. Foto saja pelakunya, kalau ada rasa malu dia pasti gak buang sampah. Tolong Pak wali kasih masing-masing rumah itu dua kantong kertas sampah organik dan non organik," ujar Djarot.
Semprot Dinas Pertamanan
Kemarin, Djarot Saiful Hidayat menyempatkan datang ke Kanal Banjir Timur. Dia ditemani Kepala Dinas Pertanaman dan Pemakaman DKI, Nandar Sunandar.Dia melihat ada tanaman yang tak cocok ditanam di KBT untuk penyerapan air. Nandar pun kena 'semprot' Djarot."Ini tanamannya dipilih yang bisa menyerap, jangan ngawur saja. Nanti sudah ditanam malah enggak cocok sama kultur tanah di sini bagaimana?" kata Djarot.Nandar coba menjawab teguran Djarot. Menurutnya pemilihan tanaman ini sudah dipilih menyesuaikan bibit sehingga awet saat tumbuh tertanam. "Ini kan sudah seeding pak, ya kuat juga pak," kata Nandar.Djarot berpendapat beda dan akan mengevaluasi itu. Nandar akan mengomunikasikan keluhan Djarot pada warga."Ya nanti pak. Kan pendanaan dari perusahaan-perusahaan," kata Nandar."Ya kita yang menentukan dulu tanamannya. Nanti biaya-biayanya dari mana saja kan bisa, bisa gunain CSR perusahaan atau yang lain," ucap Djarot ketus.
Banjir di Jakarta karena warganya egois
Djarot tak tinggal diam dan terus mengupayakan dalam tiga tahun ke depan banjir di Jakarta perlahan berkurang. Untuk mengatasi banjir, diperlukan koordinasi lintas sektoral."Kita semua harus koordinasi, pak wali kota, pak lurah koordinasi. Alhamdulillah kita sudah koordinasi dengan Panglima TNI sampai 2015 untuk bersih-bersih kali ini," ujar Djarot bantaran Kali Ciliwung.Djarot mengimbau kepada warga sekitar di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) untuk menjaga kebersihan lingkungan. "Ini TPS yang bertahun-tahun ini tidak kita tutup sungainya mati, sumber kehidupan kita semua menjadi sumber bencana, karena itu tidak arif. Banjir bukan masalah, banjir itu dampak," imbaunya.Menurut Djarot, sudah seharusnya, seluruh pihak bisa mengesampingkan egonya masing-masing. Budaya pencegahan buang sampah harus dijalankan secara sinergis."Semuanya harus saling sinergis, memang masyarakat seperti ini harus sama, Kalau kita betul cinta kepada alam, harus bisa harus mau kerja, mari kita cegah bersama. Kalau tidak mulai, 15 tahun lagi jakarta tenggelam," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya