Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Lapor Ada Mayat di Rumah Kalideres, Saksi Bisa Dipidana?

Tak Lapor Ada Mayat di Rumah Kalideres, Saksi Bisa Dipidana? Olah TKP satu Keluarga meninggal di Kalideres. ©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki terkait kasus kematian empat orang sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus ini masih menjadi misteri karena belum ada tanda-tanda akurat sebab kematian korban.

Meski demikian, polisi mendapatkan fakta baru setelah memeriksa seseorang yang mengaku pegawai koperasi simpan pinjam. Pegawai itu mengaku terakhir kali bertemu keluarga tersebut pada Mei 2022 silam. Saat itu pula, si pegawai dibuat kaget karena di dalam rumah Kalideres itu ada seorang wanita telah menjadi mayat yaitu Margareth.

Setelah tahu ada mayat, pegawai yang semula ingin mengecek kesesuaian rumah dan pemiliknya, memilih kabur dan tidak melanjutkan proses gadai yang diajukan pemilik rumah. Sebelum kabur, dia dipesankan adik Margareth agar tidak memberi tahu siapa pun soal mayat di rumah itu.

Hingga kini, polisi masih mendalami alasan saksi tidak melapor ke polisi soal penemuan mayat. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya akan terus menggali keterangan dari para saksi maupun hasil penyelidikan.

"Masih kita dalami ya. Ini kan bukan hanya satu tapi tiga orang, saling melengkapi," kata Hengki kepada wartawan, Rabu (23/11).

Hengki belum bisa menyimpulkan apakah pada akhirnya para saksi terdiri dari mediator dan petugas koperasi simpan pinjam itu bisa terjerat pidana atau tidak. Meskipun dia telah menutupi keberadaan mayat hanya karena pesan penghuni rumah atas nama Budyanto.

Yang jelas, kata Hengki, keterangan para saksi termasuk petugas koperasi justru membuat polisi dalam proses penyelidikan sambil menunggu hasil digital forensik.

"Ini justru membantu penyelidikan kita dan ini terungkap dari hasil digital forensik. Kita masih dalami semua," jelasnya.

Sebelumnya, rumah tempat ditemukannya mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, sempat didatangi pegawai koperasi simpan pinjam. Kedatangannya dalam rangka survei karena sertifikat rumah tersebut hendak digadaikan pada tempatnya bekerja.

Saksi mendatangi rumah korban pada Mei 2022 lalu. Sesampainya di rumah itu, saksi sempat curiga dengan bau menyengat. Oleh korban Budiyanto menyebut bau tersebut berasal dari got.

Saksi tidak terlalu banyak bertanya lagi. Dia kemudian ingin bertemu dengan korban Margareth yang namanya tertulis dalam sertifikat rumah. Saat bertemu Margareth, ada korban Dian. Dian adalah anak dari Margareth.

Dian meminta saksi tidak menghidupkan lampu di kamar yang ditiduri Margareth karena ibunya tidak bisa melihat cahaya. Merasa janggal, tanpa sepengetahuan Dian, korban menyalakan lampu ponselnya dan mengarahkan pada Margareth yang ternyata sudah menjadi mayat. Saksi berteriak Allahu Akbar kemudian bergegas keluar rumah.

Tetapi, sembari menangis Dian coba meyakinkan saksi pada saksi bahwa ibunya masih hidup. Dia pun sering memberikan susu dan menyisir rambutnya.

"Oh ibu saya belum meninggal ini disisir rambutnya rontok, setiap hari minum susu' tapi keluar sambil nangis. Foto fotonya ada, posisi dia sambil nangis," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11). Hengki menceritakan kembali pengakuan saksi perihal kejadian Mei 2022 silam.

Keanehan sikap korban Dian saat ini sedang didalami kepolisian bersama dokter dan psikolog forensik.

"Kita susuri semua latar belakang, kejiwaan dan lain sebagainya termasuk dalam meneliti keuangan. Ini dari siapa mereka selalu menjual," jelas dia.

Sebagai informasi, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).

Keempat korban jenazah adalah suami Rudyanto Gunawan (71); sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58); Adapun anak perempuan bernama Dian (40); terakhir Budyanto Gunawan (69) ipar dari Rudianto

Namun, hingga saat ini polisi belum mengungkap penyebab kematian korban. Merujuk hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan, sedangkan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman, dari lambung yang kosong.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Ahli Forensik Ungkap Kasus Kematian Satu Keluarga di Apartemen Jakut Bukan Sekadar Bunuh Diri

Ahli Forensik Ungkap Kasus Kematian Satu Keluarga di Apartemen Jakut Bukan Sekadar Bunuh Diri

Saat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat

Baca Selengkapnya
Di Balik Kesuksesan Hengki Haryadi jadi Brigjen Polri, Ada 2 Wanita Selalu Melangitkan Doa, ini Sosoknya

Di Balik Kesuksesan Hengki Haryadi jadi Brigjen Polri, Ada 2 Wanita Selalu Melangitkan Doa, ini Sosoknya

Brigjen Hengki Haryadi sebut dua sosok penting dalam kesuksesan kariernya di Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Gidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.

Baca Selengkapnya
HP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol

HP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol

Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.

Baca Selengkapnya
Lulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum,  Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan

Lulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum, Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan

Brigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.

Baca Selengkapnya