Tahun ajaran baru, kadisdik tak mau ada pelajar saling bullying
Merdeka.com - Tahun ajaran baru 2015/2016 sudah dimulai di pertengahan Juli lalu. Tapi sekolah baru berjalan resmi setelah libur Lebaran ini usai.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman, melihat momen kehadiran siswa baru sering kali menimbulkan gesekan. Tapi dia menegaskan tak mau lagi melihat hal yang demikian terjadi.
"Ini bukan zamannya lagi. Di dunia akademi militer atau kepolisian tidak pernah lagi kejadian, sampai terjadi korban tewas. Apalagi di sekolahan, harus membangun etika dan budaya tertib dan saling menghargai dan menghormati antar sesama peserta didik," kata Arie saat jumpa pers di kantor Dinas Pendidikan DKI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/7).
Sekolah, kata dia, seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan buat murid bersosialisasi dan mendapatkan ilmu. Oleh karena itu, dia harap agar semua pihak bersama-sama ikut menciptakan rasa aman dan nyaman itu.
"Saya mengimbau seluruh civitas sekolah, peserta didik, pendidik, kepsek, masyarakat antara lain orang tua dari siswa, untuk sama-sama bersepakat menghentikan seluruh perilaku yang tidak terpuji, kekerasan di sekolah. Dengan menghentikan seluruh bentuk kekerasan, tawuran, bullying, pungli, penyalahgunaan narkotika, zat-zat adiktif yang lain, kita harus hentikan," tegasnya.
"Jakarta harus menjadi pioneer, harus menjadi yang terdepan membangun etika dan budaya tertib di sekolah. Jadi tidak hanya mencerdaskan peserta didik, tetapi bagaimana membangun karakter dan etika yang baik," sambung Arie.
Agar imbauan ini benar-benar dijalankan, dia sudah mengeluarkan surat edaran. Isinya, kepsek dan guru yang murid sekolahnya ketahuan melakukan kekerasan akan diberikan sanksi tegas.
"Selain itu, kami akan memberikan sanksi yang keras pada yang terlibat perkelahian dan bullying akan dikembalikan ke orang tua dan dipastikan tidak akan dapat sekolah di negeri dan dicabut fasilitas KJP," jelas mantan kadis Pariwisata itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaBullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Korban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaTak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKata-Kata Bullying Bijak, Bikin Kesadaran Melawan Perundungan Semakin Membara
Kata-kata bijak tentang perundungan satu ini bisa menjadi cara efektif untuk menginspirasi orang-orang agar lebih mempunyai rasa peduli pada perundungan.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaSiswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian
Mereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.
Baca Selengkapnya