Merdeka.com - Sopir angkot melakukan aksi mogok di sejumlah wilayah di Jakarta. Aksi itu sebagai tanda penolakan Raperda Transportasi, yang rencananya akan disahkan oleh pemprov DKI. Ternyata sopir angkot itu tidak kompak mendemo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan merdeka.com, Selasa (20/11), aktivitas di Terminal Senen, Jakarta Pusat, tampak normal. Angkutan umum (angkot) Mikrolet, Metromini, dan Bus Patas keluar masuk terminal mengangkut penumpang.

Tidak terjadi penumpukan penumpang di beberapa ruas jalan di Jakarta Pusat. Angkot masih hilir mudik melintas di Jalan Gunung Sahari, Salemba Raya, dan Kramat Raya.

"Sempat diajak demo, tetapi saya lebih penting kejar setoran," ujar salah seorang sopir angkot, Togar saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta Pusat.

Sementara itu, Asih, penumpang angkot sudah mengetahui adanya demo sopir di Jakarta. Dia sempat khawatir bepergian karena takut tidak ada angkot yang melayani penumpang.

"Was-was juga kalau tidak ada angkot. Kan nanti repot, eh ternyata ada," katanya.

Seperti diketahui, ratusan sopir angkot di Jakarta melakukan unjuk rasa. Mereka memilih berunjuk rasa di Balai Kota, DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Para sopir sebagian memakai seragam dari Dishub, dan sebagian lainnya menggunakan baju bebas. Mereka juga membawa spanduk yang intinya menolak Perda nomor 3 tahun 2012 tentang Transportasi, dan meminta Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono diganti.