Merdeka.com - Ratusan pelajar SMA 13 Koja, Jakarta Utara, mendeklarasikan antikorupsi. Dulunya, di sekolah ini terpidana kasus mafia pajak Gayus Tambunan juga pernah mengenyam ilmu.

Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) SMAN 13 sekaligus Ketua Penanggung Jawab Deklarasi antikorupsi, Retno Lestyarti mengatakan, sekolah ini memiliki program unggulan bersih.

"Kami ingin itu tidak sekedar pepesan kosong. Tapi anak-anak belajar bersih transparan dan profesional, serta mendidik sikap jujur sejak dini. Sebab, ketika SMA sudah antikorupsi, kami harap nanti kelak juga antikorupsi," ujar Retno, usai mendeklarasikan antikorupsi di SMAN 13, Koja, Jakarta Utara, Jumat (19/10).

Menurutnya, di dalam mata pelajaran PKN kelas X terdapat materi Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. Salah satunya sistem hukum pemberantasan korupsi dan pengadilan tipikor.

"Jadi pendidikan anti korupsi sebenarnya sudah disisipkan secara implisit dalam kurikulum PKN," katanya.

Dia menambahkan dalam upaya pemberantasan korupsi di sekolah, mulai triwulan pertama OSIS SMAN 13 memasang laporan keuangan secara transparan di papan pengumuman. Selain itu, uang kas juga dilakukan dengan cara yang jujur.

"Kami berharap semua sekolah melakukan hal yang sama, karena kita tergerak untuk mengawasi bersama. Mudah-mudahan pendidikan menjadi berkualitas karena korupsi diberantas," ungkapnya.

Mengenai alumni SMAN 13 angkatan 1997 yang menjadi terpidana korupsi pajak, Gayus Tambunan, pihaknya sudah mendidik yang baik di sekolah.

"Makanya kita deklarasi antikorupsi ini supaya siswa tidak korupsi. Kita menginginkan alumni kita bersih dan profesional," tandasnya.