Merdeka.com - Polisi sudah dua hari melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan terhadap Arfiand Caesar (16) siswa SMAN 3 Setiabudi, yang mengikuti kegiatan pencinta alam di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Polres Jakarta Selatan yang dibantu Polda Jawa Barat telah mengetahui titik di mana saja tempat korban dianiaya.

"Tentunya sudah ada titik di mana saja ada kegiatannya, di mana saja terjadi dugaan penganiayaan tersebut," kata Kepala Bidang humas Polda Metro jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/6).

Rikwanto mengatakan, penelusuran TKP tersebut membutuhkan waktu lebih dari satu hari, lantaran kegiatan yang dilakukan anggota pecinta alam berdasarkan rundown.

"Penelusuran TKP, di samping rundown pecinta alam juga sampai terakhir TKP-nya adalah di RS MMC di mana satu orang meninggal," tutur Rikwanto.

Lebih lanjut, penyidik juga membawa siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut ke TKP. Hal ini dilakukan untuk menunjukan kegiatan apa saja, dan mana saja pada saat melakukan penganiayaan terjadi. "Kita tunggu saja hasilnya nanti," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Arfiand Caesar tewas saat mengikuti kegiatan beberapa waktu lalu. Korban diduga dianiaya kakak kelas dan alumni. Jenazah korban juga sudah divisum di RSCM, Jakarta Pusat.