Sistem ganjil genap diterapkan, Ahok akui tak efektif atasi macet
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem sanksi untuk pengendalian kendaraan dengan ganjil genap belum optimal mengatasi kemacetan. Sistem Electronic Road Pricing (ERP) dianggap masih paling efektif meski belum diterapkan.
Meski belum efektif, Basuki atau akrab disapa Ahok merasa sistem ganjil genap diyakini mampu mengurangi jumlah kendaraan dibandingkan sistem 3 in 1.
Dia menuturkan, masih banyak masyarakat Jakarta yang menukar mobil dengan plat nomor genap atau genap saat kebijakan ini diterapkan. Sehingga sistem ERP merupakan jawaban untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
"Cuma sekarang apakah efektif? Kenapa sekarang enggak 50-50 persen, enggak bisa dong kan ada orang tukar mobil, hari ini mobilnya apa dia tukarnya apa, mobilnya banyak. Makanya yang paling efektif itu adalah ERP," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan lelang untuk pengadaan ERP. Rencananya penerapan jalan berbayar ini akan efektif pada tahun 2017 mendatang.
"ERP juga sebetulnya kenapa efektif? Karena ada duitnya kita subsidi balik ke transport, kalau ini (sistem ganjil genap) kan enggak ada subsidi baliknya," ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima Ahok, tidak ada kendala dalam proses lelang ERP ini. Bahkan banyak tawaran teknologi terbaru untuk dalam diimplementasikan di jalan Ibukota.
"Teknologi baru kan kita belum tau, lebih baik nyontek aja teknologi yang sudah puluhan tahun di pasang Singapura dipasang di Eropa itu saja, dan teknologinya mesti open, sistem terbuka itu aja," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaGanjil genap akan diberlakukan saat arus balik dari KM 414 sampai dengan KM 0 di Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai sistem SIREKAP besutan Komisi Pemilihan Umum (KPU) gagal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, pihaknya memiliki 21 program unggulan yang harus direalisasikan untuk rakyat
Baca SelengkapnyaAan menyampaikan dari laporan hari pertama, Jumat (5/4) sebanyak 608 kendaraan kedapatan melanggar aturan gage.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca Selengkapnya"Kami masih berjuang sampai dengan tanggal 20 (Maret)," kata Ganjar.
Baca Selengkapnya