Sewa markas Rp 10 juta perbulan, begini aksi driver Grab layani order fiktif
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menangkap 10 orang driver Grab Car yang melakukan order fiktif atau biasa disebut 'tuyul'. 10 Tersangka itu meraup untung hingga puluhan juga dengan bermodalkan handphone.
Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, menjelaskan tersangka AA tugasnya mengoprek handphone yang biasa dipakai untuk melakukan order fiktif.
"AA mengaku belajar otodidak, di internet ada, rupanya simpel," ujar Antonius saat dikonfirmasi, Jumat (2/2).
Kasus ini bermula ketika pihak Grab curiga pada drivernya yang selalu mendapatkan lima bintang. Selain itu, mereka juga selalu tepat waktu dalam mengantar penumpang.
"Grab mengidentifikasi akun-akun yang mencurigakan. Jadi mereka itu pengemudi Grab resmi, prosesnya saya enggak tahu ceritanya, tapi intinya mereka pengemudi resmi dikuatkan dengan dia punya akun masing-masing, jadi ketika sudah tiga hari sekali kan sudah ditransfer, ada totalnya. Langsung otomatis transfer, jadi prosesnya seperti itu. Detailnya tanya Grab," jelasnya.
"Kalau menurut Grab, tidak ada peringkat selama ini yang excellent, mereka ini rata-rata lima bintang. Karena mereka tepat waktu dan lain-lain, dan menurut Grab excellent itu nggak mungkin, pasti ada miss dikit," sambungnya.
Kemudian, akun yang dilaporkan dilacak. Rupanya mereka memiliki markas di Jalan Warung Bambu Kuliner, Jalan Aries Utama , Meruya, Jakarta Barat. Mereka sewa tempat itu dengan harga fantastis mencapai Rp 10 juta per bulan.
"Akhirnya kita mengetahui bahwa kegiatan tersebut terorganisir di satu lokasi, terpusat. Yang setelah semingguan kita amati mereka aktivitasnya di atas jam 2 siang sampai jam empat, ternyata itu jam sibuknya Grab. Sedangkan Grab mengatakan bahwa itu memang jam-jam bonus tinggi. Cuaca juga berpengaruh," ujarnya.
Sementara itu, pengakuan FA sewa kontrakan itu dari iuran bersama rekan-rekannya.
"Itu sewa kontrakan bersama-sama, 10 orang. Iuran seikhlasnya. Kalau penghasil Rp 10 juta per bulan per orang. Kalau sehari dapat 5, itu mobil fiktif. Kalau weekend 7. Kalau dari jam 2 sampai jam 4 sore sama hujan itu tarif besar," ujar FA.
FA mengaku kalau dirinya sebenarnya sopir resmi Grab. Namun, karena tergiur uang akhirnya dirinya bekerjasama dengan yang lainnya untuk buat aplikasi tuyul ini.
"Iya (sopir Grab), awalnya sewa mobil sehari Rp 200 ribu belum BBM. Lama-lama diajak temen untuk pakai akun tuyul," ujarnya.
Untuk membuat tuyul, ia mengaku membayar pada AA. "Itu ponsel murah beli patungan sama temen, terus untuk setting ponsel itu bayar ke AA seratus ribu per ponsel. Tapi sebulan sekali itu di-upgrade lagi. Hp itu bisa digunakan dua akun," kata FA.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaCuma Parkir 21 Menit, Mobil ini Dikenakan Tarif Parkir Sampai Rp48 Juta Bikin Pengemudinya Sampai Syok
Bukan main, total uang yang harus dikeluarkan untuk biaya parkirnya mencapai puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaKasus Penggelapan Ratusan Kendaraan hingga Sewa Gudang TNI Sidoarjo, Tersangka Tentara Dibayar Rp2 Juta
Kasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSudah Beli Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran tapi Ingin Ubah Jadwal, Begini Cara dan Syaratnya
Jika kereta api jadwal yang baru tarifnya lebih tinggi atau naik kelas pelayanan, maka akan dikenakan biaya tambahan untuk selisihnya dan biaya administrasi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaDriver Ojol Ini Bela-belain Kehujanan Ternyata Dapat Orderan Fiktif, Termenung di Jalan Usai Rugi Rp 300 ribu
Telah menunggu 1 jam di pingir jalan, namun pemesan tak kunjung datang.
Baca Selengkapnya