Seorang Anggota TNI Tewas Diduga Dianiaya di Penjaringan Jakut
Merdeka.com - Seorang Anggota TNI AD berinisial S (23) dikabarkan menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal di jalan Rusun Muara Batu, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) sekitar pukul 03.00 Wib, Minggu (16/1) dini hari.
Kabar itu pun telah dibenarkan, Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya, jika kasus ini sedang dalam penyelidikan untuk mengungkap kejadian pembunuhan tersebut.
"Masih proses penyelidikan, Polda, Polres dan Polsek," kata Febri saat dikonfirmasi Minggu (16/1).
Sementara, Febri juga mengatakan jika dari kejadian ini juga turut memakan korban warga sipil yang mengalami luka parah akibat senjata tajam, dan masih dalam perawatan dengan keadaan kritis.
"Sipil korban satu orang," sebutnya
Adapun kabar insiden penganiayaan ini beredar melalui pesan singkat. Dimana dari laporan yang ada, dikabarkan jika personel TNI itu tewas dianiaya sekelompok orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca Selengkapnya