Selain narkoba, polisi curigai ada transaksi prostitusi di Unas
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan mengobok-obok kampus Universitas Nasional (Unas). Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah barang bukti narkoba berupa ganja dan senjata tajam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, awalnya polisi mengawasi demo mahasiswa di dalam kampus yang meminta agar rekan mereka Muhamad Hakim (29) dibebaskan. Hakim diciduk Senin (11/8) karena terlibat kasus perusakan dan pembakaran 7 spanduk universitas.
"50 Mahasiswa ingin menginap di kampus, sementara aturan kampus baru tidak boleh nginap," kata Rikwanto, Kamis (14/8).
Selanjutnya, kata Rikwanto, atas permintaan rektorat polisi merangsek ke dalam kampus menggeledah sejumlah ruangan. Polisi mencurigai ada sejumlah kelompok mahasiswa yang kerap membikin onar.
Menurut Rikwanto, kelompok tersebut berada di Unas selama 5 tahun dan terindikasi melakukan peredaran narkoba. Selain itu mereka juga kerap menentang setiap kebijakan rektor.
"Malam hari di dalam kampus sering digunakan transaksi narkoba, prostitusi dll," kata Rikwanto.
Kelompok yang tidak disebut identitasnya, kata Rikwanto, juga tidak mau meninggalkan ruangan-ruangan penyimpanan barang bukti. Mereka menginap di ruang tersebut yang ternyata digunakan untuk tempat menyimpan narkoba.
"Kelompok ini juga terindikasi selalu buat unjuk rasa anarkis," tandasnya.
Seperti diketahui, polisi gabungan pada Rabu (13/8) pukul 17.00 WIB - Kamis (14/8) pukul 04.00 WIB menggeledah Unas. Ditemukan 50 kg ganja, alat isap sabu, jarum suntik, senjata tajam dan bom molotov.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaSebenarnya, kata dia, jumlah korban mencapai 15 orang, namun yang berani melaporkan perbuatan rektor tersebut baru 12 orang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca Selengkapnya