Sekolah terendam banjir, puluhan siswa SD ikuti UAS di masjid
Merdeka.com - Tingginya curah hujan sejak Rabu (17/4) malam, membuat sejumlah daerah di kawasan Jakarta terendam banjir. Bahkan puluhan siswa SD Bhakti Luhur di Jalan Wijaya I, RT 02 RW 03, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terpaksa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) di dalam Masjid Nurul Hidayah karena sekolah terendam banjir.
Kepala Sekolah SD Bhakti Luhur, Harsani mengatakan, seluruh kelas yang berada di sekolah mereka terendam banjir setinggi 50 Cm. Untuk itu para murid kelas VI, terpaksa menjalani UAS di sebuah masjid yang tidak jauh dari sekolah.
"Ya ini terpaksa anak-anak UAS di masjid karena sekolah kami terendam banjir. Ada enam kelas yang tergenang air, ketinggiannya sekitar 50 centimeter," kata Harsani kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (18/4).
Harsani menambahkan, peristiwa ini baru pertama kali terjadi. Dia menjelaskan, ada 32 murid kelas VI yang mengikuti UAS di hari terakhir ini. Meski ruang kelas terendam air, para murid SD tetap semangat menjalani ujian di masjid sejak pagi tadi.
"Ada dua mata pelajaran di hari terakhir ujian, jam 08.00 WIB mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ), lalu disusul dengan pelajaran Bahasa Inggris. Masing-masing waktu ujian 90 menit untuk mata pelajaran," ungkapnya.
Harsani menjelaskan, sebelum ujian dimulai, guru-guru sempat menghampiri ke rumah-rumah orangtua murid yang di dekat sekolah. Hal ini dikarenakan sebagian orang tua belum mengetahui lokasi sementara untuk melakukan ujian.
"Semua guru saya tugaskan untuk menelpon atau mendatangi rumah murid. Karena mengingat UAS juga tak kalah penting dengan UN," jelasnya.
Dia mengkhawatirkan, peristiwa seperti ini kembali terjadi saat pelaksanaan Ujian Nasional pada tanggal 6, 7, 8 Mei 2013 mendatang. Jika itu terjadi, maka UN tidak bisa dilaksanakan di sekolah.
"Pilihannya kami menumpang SDN Selong 01, jika banjir merendam kembali sekolah kami saat UN. Karena yang terdekat cuma itu. Tapi mudah-mudahan tidak banjir," kata Harsani.
Sementara itu, salah satu murid kelas VI, Farhat (11) merasa terganggu menjalani UAS yang bukan di dalam kelas. Namun Bocah berbadan tambun ini mengaku dapat mengisi lembar jawaban dengan baik.
"Awalnya kaget, terganggu juga, tapi tadi jawabannya keisi semua" katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca Selengkapnya