Salah baca waktu pensiun sekda DKI, Ahok sentil DPRD
Merdeka.com - Walaupun DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memberikan usulan nama-nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) pengganti Fadjar Panjaitan, namun tidak terlalu direspon oleh pihak eksekutif. Sebabnya, Fadjar baru berakhir masa jabatannya akhir September 2013.
"Nggak ah, Pak Fajar sampai september batas pensiunnya," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/3).
Politisi Gerindra ini mengaku heran dengan berita di surat kabar yang menyatakan Fadjar pensiun pada 31 Maret ini. Sebab, dia bersikukuh jika Sekda baru akan selesai masa kerjanya September nanti.
"Kata siapa? Pak Fajar, bukan kan? Saya baca di koran bilangnya Maret, saya cari September kok," ungkapnya.
Saat dikatakan yang memberitahu masa berakhir jabatan sekda pada 31 Maret berdasarkan pernyataan Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI M. Sanusi, Ahok berkilah bahwa teman satu kadernya salah baca tulisan bulan maret dan september.
"Tiga sama sembilan lewat kali dia, salah lihat kali ya. Tiga sama sembilan kan bisa saja kacamata salah lihat," katanya sembari tertawa.
Mantan bupati Belitung Timur ini memastikan Fadjar usai menjabat Sekda akhir September ini. Sedangkan nama-nama pengganti pun masih belum ada, sebab Ahok mengaku dalam mengetes calon pejabat selalu diajak turun lapangan dahulu oleh Gubernur DKI.
"Yang pasti kita enggak mau perpanjang lagi. Sudah keputusan pak gubernur kecuali yang betul-betul belum ada pengganti ya. mungkin misal keuangan kalau ada pengganti ya yang paham. Tapi kalau yang laen semua akan di pensiun saja sudah," jelasnya.
Ahok yakin Fadjar mengerti betul posisinya yang akan pensiun dari Sekda tidak akan mungkin diperpanjang. "Beliau sudah ngerti kok, kalau sudah pensiun enggak mungkin disambung," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaMahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NasDem DKI: Ahmad Sahroni Sosok Paling Kuat Maju Pilgub DKI 2024
Dukungan ini masih menjadi usulan internal setelh merangkum masukan dari dewan pimpinan cabang, daerah, hingga DPRD.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard
Hasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya