Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusak lingkungan,Bagan Tancap Ikan di Kepulauan Seribu dibongkar

Rusak lingkungan,Bagan Tancap Ikan di Kepulauan Seribu dibongkar Bagan Tancap Ikan di perairan Kepulauan Seribu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Belasan bagan tancap ikan dan kerang hijau yang menghiasi perairan Kepulauan Seribu membuat gerah pemerintahan daerah setempat. Setelah diberi peringatan berkali-kali namun tak digubris, hari ini personel gabungan Satpol PP, Polres Kepulauan Seribu dan Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu, menertibkannya.

Penertiban ini melibatkan 8 unit kapal di antaranya 2 unit Kapal Kargo dan 120 personel gabungan kepolisian, TNI, Satpol PP, Sudin Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Sudin Kelautan dan Pertanian, Sudin Perhubungan, Sudin Kesehatan UPT, Kebersihan dan dari pihak Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Ibnu Sabiin mengatakan, pihaknya sudah memberikan 3 kali surat peringatan kepada para nelayan.

"Surat peringatan sudah dilayangkan 29 Oktober lalu pada saat rapat perdana di Kantor Penghubung Mitra Praja, kemudian peringatan kedua 3x24 jam 9 Desember lalu dan terakhir 12 Desember lalu. Akhirnya disepakati ditertibkan 14 buah titik bagan kami bongkar yang berada di perairan Pulau Onrust dan Pulau Cipir, Kelurahan Pulau Untung Jawa," ujar Ibnu kepada wartawan di Pulau Onrust, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kamis (18/12).

Ibnu berharap, penertiban ini membuat nelayan berpikir dua kali untuk mendirikan Bagan Tancap Ikan dan Ternak Kerang Hijau.

"Dengan adanya ini bisa membuat jera para nelayan untuk membangun kembali bagan-bagan tersebut," jelasnya.

Ditambahkannya, bagan-bagan tersebut tersebar di bagian perairan utara Jakarta dan Tangerang.

"Permasalahannya ada dua yaitu mereka mendirikan bagan-bagan tersebut didirikan di tengah perairan Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara," jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Asromadian mengatakan, operasi ini merupakan pertama kalinya di tahun 2014.

"Kami terkendala oleh anggaran untuk menertibkan bagan secara keseluruhan," katanya.

Selain itu, Asrom menuturkan, ada sekitar 435 Bagan Tancap Ikan dan Ternak Kerang Hijau di Perairan Kepulauan Seribu.

"Masyarakat sering mengeluh akibat banyak kapal ojek atau kapal wisata yang sulit melintas akibat banyaknya bagan yang berada di perairan Kepulauan Seribu, sedangkan pemilik bagan bukan berasal dari Pulau Seribu," tuturnya.

Penertiban bagan ini, lanjut Asrom, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum. Di Pasal 16 tentang Ketertiban Sungai dan Lepas Pantai dan Ayat 1 menyebut setiap orang, badan, atau perusahaan dilarang menangkap ikan menggunakan bagan atau sejenisnya yang merusak lingkungan hidup.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya

Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya

Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Bocah 13 Tahun Temukan Fosil Berusia 5 Juta Tahun, Spesies Baru Anjing Laut Diambil dari Namanya

Bocah 13 Tahun Temukan Fosil Berusia 5 Juta Tahun, Spesies Baru Anjing Laut Diambil dari Namanya

Fosil tengkorak ini ditemukan saat sedang jalan-jalan di pantai.

Baca Selengkapnya
Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka

Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka

Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.

Baca Selengkapnya