Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kedatangan istri mantan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung. Hetty Eve Mamesah curhat soal kondisi rumahnya yang tak layak pakai.

Walau suaminya pernah menjabat gubernur DKI Jakarta 1964-1965, Hetty hidup serba kekurangan. Kediaman di Jalan Dewi Sartika Gang Jambu No 25 RT 7 RW 4 Jakarta Timur merupakan hunian satu-satunya peninggalan almarhum Henk Ngantung.

"Ya beliau menyampaikan rumahnya bocor, atapnya sudah mau roboh, makanya saya suruh bagian perumahan hitung berapa, ganti saja atap baja ringan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/4).

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan apabila rumah tersebut ingin dijual lebih baik ditawarkan ke Pemprov. Sebab, Ahok berinisiatif akan menjadikan rumah tersebut sebagai cagar budaya tanpa menghilangkan konsep aslinya.

"Terus saya bilang, kalau mau jual kepada Pemprov juga boleh. Rumahnya kan sekitar 2.000 meter, bisa saja untuk sanggar seni, sanggar lukis untuk anak-anak sebagai rumah singgah kan. Grand desainnya juga masih mirip akan sampai berapa tahun pun, semua orang masih tahu rumah Pak Henk Ngantung mantan gubernur DKI itu masih seperti itu aslinya," terangnya.

Oleh karena, Hetty menginginkan untuk diperbaiki maka Ahok akan melakukan peninjauan terlebih dahulu.

Untuk diketahui, Hetty merupakan ibu dari empat anak yang harus mencukupi kebutuhan sehari-hari dari uang pensiun suaminya Rp 830 ribu per bulan. Namun, biaya hidup yang cukup mahal, wanita kelahiran Manado ini harus menjual lukisan milik suaminya.

"Lukisan sudah banyak di jual, hidup dari uang pensiun. Sedangkan uang pensiun cuma Rp 830 ribu per bulan," kata Hetty usai menemui Ahok.

Karya seni milik almarhum suaminya kini menyisakan tiga buah, yakni lukisan petani manado, lukisan sketsa gitar dan lukisan sketsa keluarga. Walaupun, sebenarnya karya Heng Ngantung banyak seperti Renville dan Linggar Jati.

Saat ini, Hetty tinggal bersama putra ketiganya bernama Kamang. Sedangkan, ketiga anaknya berdomisili di luar daerah.

Namun, ada cerita unik dari pemberian putra keempatnya, yakni Karno Putra Ngantung. Pemberian nama tersebut bertepatan dengan kematian presiden pertama Soekarno.

"Yang anak saya ke empat ini catat ya namanya bagus, Karno Putra Ngantung. Karena, mengingat jasa Bung Karno yang mengangkat Bapak (suaminya) menjadi gubernur,"jelasnya.

Sehari-hari, Hetty menghabiskan waktu sebagaimana ibu rumah tangga pada umumnya. Lantas, penggemar Ayam Woku (masakan khas Manado) ini menceritakan bahwa logo selamat datang, patung pembebasan Irian Barat yang berada di Lapangan banteng dan logo Jaya Raya (DKI Jakarta) merupakan buah karya suaminya.

"Ini semua karya pak Henk Ngantung," katanya.