Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan buruh kecewa tak ditemui Jokowi-Ahok

Ratusan buruh kecewa tak ditemui Jokowi-Ahok ribuan buruh long march menuju istana. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Di hari buruh internasional atau may day sekitar 200 buruh menggeruduk ke depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ratusan buruh tersebut tergabung dalam Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam, Elektronik, Metal dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP LEM-SPSI).

Sekitar 30 menit mereka melakukan orasi hanya untuk ditemui oleh Jokowi. Namun, keinginan mereka tak terpenuhi karena, Jokowi sedang blusukan ke SMK 13, Rawa Belong, Jakarta Barat.

Begitu juga saat buruh ingin bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lagi-lagi mereka dikecewakan. Karena 10 perwakilan buruh yang masuk ke Balaikota, ternyata hanya ditemui oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Zainal Mustafa.

Ahok tidak bisa menemui para buruh dikarenakan jadwal rapat yang padat. Seperti pukul 10.00 WIB harus rapat untuk rencana pelebaran jalan di area Sudirman, kemudian dilanjutkan jam 13.00 WIB dengan rapat monitor dan evaluasi pajak online di ruang rapat kantornya.

Koordinator aksi PUK SP LEM-SPSI Muhammad Toha mengatakan buruh kecewa karena Jokowi dan Ahok tidak bisa menemui para buruh. Sehingga mereka tidak bisa menyampaikan langsung keluhan, tuntutan dan aspirasi kepada kepala daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Mungkin saat ini Jokowi lagi sakit gigi. Mungkin Ahok juga lagi sakit gigi. Tapi kita harap mereka bisa mendengarkan tuntutan yang kita sampaikan kepada bapak ini (Zainal)," kata Toha yang disambut tepuk tangan para buruh DKI Jakarta.

Toha mengungkapkan ada 11 tuntutan buruh yang harus segera direalisasikan dan diperjuangkan Pemprov DKI Jakarta. Yaitu, laksanakan Peraturan Perundang-Undangan (Perpu) Ketenagakerjaan di Perusahaan BUMN, tolak iuran dari pekerja untuk BPJS, segera bangun rumah sakit pekerja, segera bangun rumah murah buat pekerja dan berikan beasiswa untuk anak pekerja.

Lalu meminta tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional, tolak outsourcing, hapuskan sistem kerja kontrak dan setuju upah layak, revisi Kepmenakertrans No.13 tahun 2012, tolak penangguhan UMK/UMSK/UMP/UMSP, dan tolak kenaikan BBM.

"Hari kita kasih piagam untuk diserahkan kepada Jokowi dan Ahok. Sekali lagi kami minta mereka membantu karyawan kontrak yang selama ini sudah salah urus, bertahun-tahun bahkan ada 10 tahun yang masih dikontrak. Itu kontrak ngawur. Jokowi harus menindak pengusahanya, kalau tidak dia akan kami sebut Gubernur ngawur," seru Toha.

Akhirnya, Zainal Mustafa pun diminta untuk menyampaikan orasi di depan ratusan buruh yang sudah berdiri di jalan depan gedung Balaikota. Di atas mobil orasi, Zainal mengucapkan selamat Hari Buruh Dunia kepada para buruh.

"Wagub tadi berpesan sama saya, bahwa dia berjanji sekuat tenaga akan memperjuangkan tuntutan poin satu sampai lima. Pemerintahan Jokowi dan Ahok selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Bagian rakyat adalah buruh juga. Semua akan kita jalankan dan realisasikan secara bertahap sesuai kemampuan Pemprov DKI," jelasnya.

Zainal meminta para buruh DKI Jakarta dapat melaksanakan aksi unjuk rasa dengan tertib, tanpa merusak fasilitas umum kota Jakarta. Sebab, kalau ada yang rusak, maka uang rakyat pula lah yang akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan fasilitas kota.

Setelah itu, buruh pun meninggalkan Balai Kota untuk melanjutkan aksi mereka di Kantor Kementerian Negara BUMN yang berada di tidak jauh dari Balai Kota.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi

Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi

Gus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras

Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras

Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
TKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita

TKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita

Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.

Baca Selengkapnya