PT Pulomas Jaya: Warga tolak uang kerahiman karena dihasut
Merdeka.com - PT Polumas Jaya selaku pemilik lahan di kawasan Waduk Ria Rio yang bakal dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan membagikan uang kerahiman Rp 1 juta untuk warga yang direlokasi. Tapi usulan itu ditolak mentah-mentah oleh warga Pedongkelan RT 6 dan RT 7 RW 15, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Menanggapi sikap keras warga, Corporate PT Pulomas Jaya, Nastasya Yulius berharap warga Pedongkelan tidak menyalahartikan uang kerahiman yang diberikan mereka berikan.
"Uang Rp 1 juta yang kami berikan ini bukan buat bayar ganti rugi mereka. Jadi kami memberikan uang ini untuk mereka mencari tempat tinggal sementara, seperti mengontrak dulu, sambil menunggu pembangunan rusun Pinus Elok, di Penggilingan Cakung, setelah itu mereka baru direlokasi," ujarnya saat ditemui wartawan, di kawasan Pulomas, Senin (27/8).
Pria yang akrab disapa Inas ini menjelaskan, pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi. Tapi usaha mereka terkendala beberapa oknum yang coba menghalang-halangi agar tak terjadi musyawarah. Oleh karena itu, Inas mengajak warga melakukan pertemuan terbuka yang didampingi pihak kecamatan.
"Mungkin ada warga yang menghasut, agar jangan mau diajak berunding. Makanya mereka selalu mengira dengan uang satu juta mereka harus meninggalkan rumahnya. Padahal tidak, mereka itu sudah disiapkan rusun kok buat ditempati, justru enakan," jelasnya
"Untuk itu kami ingin membuat pertemuan kepada seluruh warga bukan perwakilan, tapi selama ini banyak upaya oknum warga yang menghalangi," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pulomas Jaya berencana melakukan pengukuran tanah untuk pembebasan lahan yang telah di tempati oleh warga Pedongkelan RT 6 dan RT 7 RW 15, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, hari ini. Rencananya, ratusan rumah yang ditempati warga ini akan digusur untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Waduk Ria Rio.
PT Pulomas sendiri telah memberikan surat edaran agar segera mengosongkan tempat tinggal dan akan diberikan kompensasi sebesar Rp 1 juta. Tapi warga menolak dan menilai uang kompensasi itu tidak sesuai dengan harga rumah yang telah dibangunnya.
"Saya terima kabar, tanggal 2 September katanya mau digusur. Saya enggak terima, saya tetap bertahan, uang satu juta seberapa sih zaman sekarang. Biasa buat apa," kata Ridwan salah satu warga pedongkelan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaBangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca Selengkapnya