PT MRT dapat tambahan modal proyek Rp 165 M
Merdeka.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) telah mendapatkan penambahan penyertaan modal untuk pembangunan MRT Jakarta sekitar Rp 165 miliar. Namun, penambahan penyertaan modal tersebut akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
"Itu salah satu agenda RUPS LB (Luar Biasa). Termasuk peningkatan modal dasar," ujar Dirut PT MRT, Dono Boestami di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/4).
Dono mengatakan ada peningkatan modal sebesar Rp 200 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp 920 miliar.
Sedangkan, sanggahan bagi tujuh konsorsium yang akan mengerjakan proyek tersebut hanya dapat dilakukan sekali. Pasalnya, setelah masa sanggahan selama lima hari akan diselesaikan selama 10 hari.
"Itu kalau ada sanggahan kita tunggu lima hari untuk penyelesaian sanggahan dan diselesaikan sampai 10 hari dan mudah-mudahan nggak ada," jelasnya.
Dia juga enggan menjelaskan pengerjaan secara teknis yang telah dilakukan. "Teknis itu kalau diceritakan panjang," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teken kontrak berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024)
Baca SelengkapnyaPT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaUpaya sederhana ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna MRT.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaJalan ambles di Jakarta Barat, PT MRT berdalih bukan dampak pengerjaan proyek
Baca SelengkapnyaMulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca Selengkapnya