Merdeka.com - Frustasi lantaran penyakitnya tak kunjung sembuh, Oentaryo (56) memilih mengakhiri hidupnya. Namun cara yang dilakukannya tak lazim. Oentaryo rela mengeluarkan uang Rp 1 juta untuk membayar pembunuh bayaran.

Pelaku Dedi Hermasyah (19) sudah dikenal Oentaryo lantaran ayah Dedi sempat bekerja di rumahnya. Oentaryo lah yang mendatangi Dedi dan menyampaikan rencananya. Akhirnya disepakati pembunuhan di lakukan Selasa (4/9) di Kampung Cakung Payangan Rt 5 Rw 4 Jatisari, Jati Asih, Kota Bekasi.

"Korban tanya 'ada yang bisa bunuh orang tidak? Terus nawarin uang Rp 1 juta sama handphone, Dedi setuju," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada merdeka.com, Selasa (18/9).

Akhirnya di lahan kosong tersebut Oentaryo telantan dan matanya ditutup lakban. Selanjutnya, Dedi menggorok leher Oentaryo dengan pisau. Melihat korbannya sudah bersimbah darah, Dedi langsung meninggalkan lokasi.

Namun nasib berkata lain, Oentaryo tidak tewas meski lehernya sudah terluka parah. Sambil menahan rasa sakit, dia merangkak jalan, hingga akhirnya ditemukan di got pinggir jalan Perumahan Bumi Dirgantara Permai. Tubuhnya kemudia dibawa ke Rumah Sakit Jatisampurna lalu dirujuk ke RS Mitra Keluarga.

"Mau dibuang ke rawa-rawa tidak mau, takutnya keluarga tidak bisa nemuin," katanya.

Berangkat dari keterangan korban dan saksi mata, akhirnya Dedi berhasil dibekuk pada kemarin. Dari mulut Dedi diketahui jika pembunuhan itu memang permintaan korban. Polisi menjerat Dedi dengan pasal 351 ayat 2 dengan ancaman lima tahun penjara.