Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prediksi Wajah Jakarta Setelah Tak Jadi Ibu Kota

Prediksi Wajah Jakarta Setelah Tak Jadi Ibu Kota Kemacetan Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ibu Kota Negara Indonesia segera berpindah ke Penajam Paser Utara, di Kalimantan Timur. Artinya, Jakarta tidak lagi menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).

Melepaskan status sebagai ibu kota negara tidak lantas membuat Jakarta kehilangan daya pikat. Sebelas juta jiwa masih terus meramaikan kota metropolis ini yang direncanakan menjadi pusat perekonomian nasional.

Belum ada gambaran pasti bagaimana posisi Jakarta nantinya. Tetapi pengamat perkotaan Nirwono Yoga menilai tak banyak perubahan di Jakarta meski tidak lagi jadi ibu kota.

"Tidak akan berubah banyak Jakarta, kondisi seperti ini akan terasa 5 sampai 10 tahun ke depan," katanya berbincang dengan merdeka.com, Kamis (20/1).

Menurutnya, Jakarta masih akan tetap macet. Kemacetan tak bisa dihindari seiring terus berkembangnya pusat perekonomian di Jakarta.

"Jakarta masih tetap macet, jutaan kendaraan motor dan mobil dan akan terus bertambah," jelasnya.

Pembangunan pun masih terus terjadi di Jakarta. Baik pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, transportasi, dan fasilitas umum. Sebab pembangunan suatu daerah tidak ditentukan hanya dengan status ibu kota. Peradaban maju justru tergantung kebijakan dari pemimpin daerah. Itu pula yang membuat kepala daerah Jakarta wajib memiliki kebijakan visioner.

Bukan tanpa sebab, pergerakan ekonomi di Jakarta membuat banyak sekali uang beredar. Namun jika salah kelola, inovasi pembangunan berjalan lambat.

"Dengan ekonomi yang tinggi, di situ banyak uang," kata dia.

Dia berseloroh. Perbedaannya mungkin hanya soal gengsi kota penyangga tidak lagi ada. Sebab posisi Jakarta setara setelah tak menyandang ibu kota.

"Karena Jakarta dan Bodetabek sama, Jakarta Raya. Mereka punya kedudukan sama karena Jakarta menjadi kota khusus ekonomi dan jika melihat itu pekerja di Jakarta ditopang oleh warga Bodetabek," jelasnya.

Sementara pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai penumpang dengan perjalanan transportasi udara menuju Jakarta akan mengalami penurunan. Bahkan penurunan mencapai 50 persen.

Sebab mayoritas perjalanan ke Jakarta adalah perjalanan dinas. Artinya, kepentingan perjalanan hanya berkaitan pemerintahan. Maka ketika pusat pemerintahan pindah, maka perjalanan dinas ke Jakarta menjadi berkurang.

"Pemerintahan di Kalimantan Timur sebagai IKN baru ya dimungkinkan perjalanan Jakarta akan berkurang dan meningkatkan rute menuju Kalimantan Timur," kata dia.

Sementara untuk perjalanan angkutan publik seperti Transjakarta, KRL, MRT dan LRT masih tetap diminati warga Jabodetabek untuk mobilitas.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang

Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang

Pemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Polisi Prediksi Jalanan Jakarta Mulai Besok Bakal Lenggang

Polisi Prediksi Jalanan Jakarta Mulai Besok Bakal Lenggang

Latif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bangkok Hingga Jakarta Diprediksi Tenggelam di 2100, Ini Penjelasannya

Bangkok Hingga Jakarta Diprediksi Tenggelam di 2100, Ini Penjelasannya

Ini daftar 11 kota yang diperkirakan akan tenggelam pada 2100.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024

Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024

Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang

Baca Selengkapnya
FOTO: Mal-Mal di Jakarta Banjir Tawaran Diskon Gede-Gedean Menyambut Tahun Baru 2024

FOTO: Mal-Mal di Jakarta Banjir Tawaran Diskon Gede-Gedean Menyambut Tahun Baru 2024

Selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diprediksi daya beli masyarakat meningkat.

Baca Selengkapnya
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya