Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta kemarin, sebabkan genangan dan banjir di sejumlah titik. Ditambah keberadaan pompa penyedot yang kurang maksimal, membuat banjir sulit teratasi. Untuk itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan telah menginstruksikan Dinas PU DKI untuk memperbaikinya.

"Sekarang lagi dikerjain sama Dinas PU. Saya sudah BBM Kepala Dinas PU untuk turun. Dia belum lapor. Jadi, mau kita kejar sebanyak mungkin lah. Tanggul sungai mau kita perhatikan di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/5).

Terpisah, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan mengaku sudah memperbaiki. Hal itu dibuktikan dengan banjir di Kampung Pulo yang sudah mulai surut.

Untuk anggaran perbaikan sendiri, PU tidak mengeluarkan biaya kembali. Sebab, semua material sudah tersedia.

"Enggak pakai anggaran mbak, semua material, pompa sudah standby," ucap Manggas.

Untuk diketahui, salah satu pompa yang rusak, adalah pompa Sandiyanti atau Pompa Kemang Timur Jakarta Selatan yang merupakan pompa untuk aliran air Kali Krukut. Akibatnya berdampak terjadinya banjir di beberapa wilayah Jakarta Selatan.

Antara lain di depan kantor wali kota Jakarta Selatan, Petogogan atau dekat sekolah Strada, Pondok Jaya, Kemang Raya atau depan apartemen The Mansion.

Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir di kawasan Kantor wali kota Jakarta Selatan masih belum surut. Selain pompa air rusak, tembok warga di pinggir Kali Krukut jebol sepanjang 50 Cm.

Jebolnya tanggul yang ada di Kali Krukut belakang wali kota Jakarta Selatan, belum bisa ditangani optimal karena air masih tinggi.

Sedangkan banjir di Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 180 Cm. Khususnya di Kampung Pulo RW 03 RT 03 dan 04 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Di sejumlah RT ketinggian banjir mencapai 120 cm.