Polisi Sebut Pemilik Mobil B 1 RI Ingin Masuk ke DPR untuk Foto-Foto dan Dipamerkan
Merdeka.com - Seorang pria berbadan gempal, berkulit kuning langsat berdiri di antara anak tangga Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Matanya menatap Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP I Gede Nyeneng dan Panit 1 Subdit Jatanras AKP Effendi.
Di hadapannya, ada meja panjang berada. Figura, Kartu Tanda Penduduk, pelat kendaraan bernomor B1 RI dan B1442 KJM serta dua unit senjata tajam dijajarkan. Barang-barang itu milik Irwannur Latubual.
Irwannur berurusan dengan polisi bermula pada peristiwa 20 Oktober 2019 lalu. Dia memarkirkan kendaraan berpelat B 1 RI di Lobby Hotel Rafles Kuningan, Jakarta Selatan. Mobil menghalangi kendaraan tamu negara yang hendak mengikuti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden DPR RI.
Posisi mobil itu mengundang perhatian warga dan aparat keamanan. Polisi menggeledah kendaraan tersebut dan menemukan dua unit senjata tajam.
Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP I Gede Nyeneng, mengatakan pemilik mobil, Prof Dr.HE.Irwannur Latubual.MM.MH.PhD.
Menurut keterangan, senjata tajam merupakan pemberian keluarga. Tersangka mengaku memiliki hubungan keluarga dengan raja di Pulau Buru, Maluku.
"Pelaku beralasan peninggalan dari keluarganya yang merupakan keluarga keturunan raja-raja di Pulau Buru di Maluku. Namun setelah dilakukan pengecekan silsilah kerajaan yang diakui tersangka itu bukan silsilah dari Pulau Buru, jadi itu cuma alasan saja," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (5/11).
Sementara itu, tersangka saat itu menginap di Hotel Rafles karena ingin menghadiri pelantikan Presiden. Padahal tidak memiliki undangan resmi.
"Tidak ada undangan, jadi dia pernah masuk DPR jadi ngaku pejabat negara. Jadi dia berpikir bisa masuk," ujar dia.
Gede melanjutkan, tujuannya ke DPR, berharap bisa berfoto dengan sejumlah anggota dewan. Sejauh ini, lanjut Gede, motif korban hanya ingin gagah-gagahan atas tindakannya.
"Dia kalau bisa masuk ke lingkungan gedung DPR RI merasa dari keturunan raja, dari Pulau Buru. Kemudian foto-foto biar bisa dipamer-pamerkan," ucap dia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijebloskan ke bui. Pelaku dijerat pasal berlapis karena memalsukan pelat nomor dan indentitas di Kartu Tanda Penduduk.
"Plat B 1 RI diperiksa ke Ditlantas ternyata pelatnya palsu atau tidak benar. Dikembangkan lagi ternyata ditemukan juga KTP yang atas nama Prof Dr E IR Wanur Latubual Ph.D, yang lahir di Buru 1980. Itu juga palsu," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bikin Geleng-Geleng Kelakuan Bule di Bali, Konvoi Naik Motor Tanpa Helm Sambil Telanjang Dada
Para bule ini terlihat bergaya dengan kompak menggunakan kaca mata, lalu mengacungkan jari saat aksi konvoinya direkam.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalang Kericuhan di KPU Sinjai Menyerahkan Diri
FR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Momen Kerusuhan Pecah di Papua Nugini, Massa Ngamuk Jarah Toko-Toko dan Bakar Mobil
Sebanyak 16 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Papua Nugini kini menetapkan status darurat nasional selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya