Pindahkan hujan, Jokowi dinilai rugikan warga Jakarta
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta selama pertengahan Januari membuat Jakarta terendam banjir selama satu pekan. Kondisi itu membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memutuskan memindahkan hujan dari kawasan Ibu Kota.
Namun demikian, pelaksanaan pemindahan hujan itu bisa merugikan warga Jakarta. Keberadaan air hujan juga sangat diperlukan untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan, kecuali dalam keadaan darurat.
"Itu hanya bisa dilakukan dalam keadaan darurat, kalau tidak darurat tidak perlu. Kita butuh hujan, hujan itu berkat, anugerah dan tidak perlu dipindahkan," ujar Guru Besar Ilmu Tanah IPB Naik Sinukaban kepada merdeka.com, Senin (4/2).
Dia menjelaskan, keadaan darurat yang dimaksud ketika Jakarta diterjang banjir sangat tinggi. Sementara, hujan terus menerus terjadi yang diperkirakan akan membuat permukaan air bertambah naik.
Kini, kebijakan itu tidak perlu dilanjutkan kembali karena keadaan sudah kembali normal. "Itu tidak perlu dilakukan, karena air itu kita butuhkan, kalau darurat berminggu-minggu boleh," tandasnya.
Sinukaban menjelaskan, ada beberapa kerugian yang dialami warga Jakarta jika menghentikan atau memindahkan air hujan ke tempat lain. Pasalnya, jumlah air dalam tanah akan berkurang, Jakarta akan mengalami kekeringan, dan mengakibatkan sumber air segar menghilang.
Seperti diberitakan, Jokowi meminta agar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekayasa cuaca hujan di tengah intensitas hujan tinggi di wilayah Jakarta.
BPPT memindahkan hujan di wilayah Jabodetabek untuk digeser ke laut atau daerah lainnya. Hal ini sebagai antisipasi dan upaya untuk mengatasi banjir di Ibu Kota Jakarta.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya