Pertama kalinya, Upacara Ikada dilaksanakan di Pulau Sabira
Merdeka.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menggelar upacara rapat raksasa Ikatan Atletik Djakarta (Ikada) di Pulau Sabira, Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jumat (19/9) pagi.
Tak mudah menggelar upacara di pulau berpenduduk 523 jiwa tersebut. Perjalanan panjang selama 3,5 jam dengan menggunakan speed boat dari dermaga Marina Ancol penuh perjuangan dengan melawan ombak besar, angin laut yang sangat kencang. Namun hal itu tak menghalangi serta menyurutkan niat untuk menggelar upacara Ikada pertama kalinya di pulau berjuluk penjaga utara tersebut.
Dalam perjalanan itu, merdeka.com ikut dalam rombongan bersama 175 Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu ada pula Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johanson Ronald Simamora, serta Komandan Kodim 0502 Jakarta Utara Letnan Kolonel Infanteri Joko Setiawan.
Dalam upacara yang dipimpin oleh Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin itu berjalan dengan penuh khidmat selama 45 menit, meski diiringi dengan derasnya angin laut serta teriknya panas matahari.
Pada kesempatan itu, Asep Syarifudin mengatakan, pemilihan Pulau Sabira dalam melaksanakan upacara Ikada sekaligus sebagai bukti pemerintah yang begitu memperhatikan masyarakat di pulau tersebut.
Selain itu, upacara yang digelar tersebut bertujuan agar masyarakat Pulau Sabira yang seluruhnya mempunyai profesi sebagai nelayan, bisa ikut merasakan nilai sejarah yang pernah diukir oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
"Pulau Sabira adalah pulau terjauh di Kabupaten Kepulauan Seribu. Oleh karenanya supaya masyarakat juga ikut merasakan momen ini, maka kami pilih upacaranya di sini," ujar Asep usai upacara Ikada.
Asep mengatakan, lokasi upacara ini memang paling jauh dibandingkan pulau lainnya, bahkan lebih dekat dengan Bandar Lampung dibandingkan Jakarta. Namun loyalitas dan aktivitas masyarakat di Pulau Sabira tetap ditujukan kepada ibu kota DKI Jakarta.
Hal tersebut dibuktikan dengan hampir setiap harinya masyarakat Pulau Sabira menyambangi kota Jakarta. Seperti menjual ikan hasil tangkapan ke Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, membeli sembako di Pasar Kamal, dan sebagainya.
Menurut Asep, meski pejabatnya hanya datang sesekali saja, namun masyarakat Pulau Sabira tetap mendapat 'sentuhan' dari pemerintah. Misalnya kegiatan bakti sosial atau segala bantuan pangan yang diberikan setiap bulannya.
Sementara itu, Mukaini (31) warga Pulau Sebira RT 02/03 menyambut baik upacara yang digelar di wilayah tempat tinggalnya itu. Sebab selama puluhan tahun tinggal di sana, baru kali ini para pejabat datang hanya untuk menggelar upacara.
"Selama ini upacara selalu diadakan di Pulau Pramuka, karena Pramuka merupakan pusat Pemerintahan Kabupaten," kata Mukaini.
Selain itu, Mukaini mengaku terharu. Sebab seluruh kalangan dari berbagai usia di Pulau Sabira ikut serta dan begitu khidmat mengikuti upacara Ikada tersebut.
"Lihat itu anak-anak sekolah semuanya pada ikut, seluruh nelayan di sini juga rela meluangkan waktunya untuk ikut upacara yang pertama kalinya digelar di sini, ini bukti rasa kesatuan dan persatuan masyarakat di sini sangat kental," tandasnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaTujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya, Penting Dipelajari
Upacara tak hanya kegiatan mengibarkan bendera, ada makna lain yang kuat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat Upacara Penutupan Prajurit Dikmaba Kopassus, Salah Satu Orangtua Ingin Sang Anak Jadi 'Bintang Lima'
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaSejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10
Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaUsianya Genap 20 Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Pulau Samosir di Sumatra Utara
Salah satu kabupaten dengan sejuta objek wisata ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-20. Simak fakta-fakta unik dari Pulau Samosir.
Baca SelengkapnyaSudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca Selengkapnya