Pengamat: Kemarahan Jokowi Ahok tak mampu ubah kinerja SKPD
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sampai April ini baru dapat melakukan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 tidak sampai 5 persen. Sedangkan APBD DKI Jakarta tahun ini mencapai Rp 72 triliun.
Pakar Tata Ruang Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harusnya bisa memberikan penjelasan mengenai lambatnya penyerapan. Sebab mereka pengguna anggaran. Sedangkan, pengawasan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ), dinilai mengendur usai pendeklarasiannya sebagai calon presiden.
Yayat menjelaskan, Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) menuntut SKPD bergerak cepat dan terbuka. Namun dengan lambatnya penggunaan APBD, menurut Yayat, berarti penerapan sikap itu belum berhasil.
"Inilah yang sebetulnya harus dievaluasi kenapa penyerapan anggaran ini rendah, ini patut ditanyakan kepada SKPD. Di sini, apakah sikap itu terbentuk atau tidak? Jokowi lalu sibuk dengan kampanye, makanya ini melambatkan," jelas Yayat saat dihubungi merdeka.com, Minggu (13/4).
Bahkan, Yayat menilai, usaha Jokowi dan Ahok memarahi beberapa SKPD tidak dapat mengubah sikap mereka. Karena akhirnya hanya ada rasa takut tanpa adanya perbuatan yang nyata. Sehingga ketika ada kekeliruan tidak segera melaporkan atau merubahnya.
"Kalau gubernur marah itu efektif gak? Apakah mereka motivasi yang kuat gak untuk melakukan perubahan, birokrat ini mereka terlalu takut dimarahin, jadi mereka diam saja," terangnya.
Sebelumnya, Jokowi) mengimbau untuk menggunakan APBD 2014 dengan cepat saat melakukan pengarahan kepada SKPD di Balai Kota DKI Jakarta. Di mana dalam kesempatan ini dihadiri lurah dan camat seluruh Jakarta. Karena sampai bulan ini SKPD dan dinas-dinas Pemprov DKI Jakarta masih belum maksimal dalam penggunaannya
"Pelaksanaan APBD 2014 saya kira sudah tahu semua Perda APBD sudah ditetapkan. April banyak dinas, sudin dan SKPD belum bergerak apa-apa. Perlu saya sampaikan sampai delapan April kemarin penyerapan belanja baru 4,56 persen," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/4).
Selain itu, Jokowi mengingatkan, walaupun diharapkan bekerja dengan cepat, bukan berarti bisa sembarangan. Sebab pengawasan dan ketepatan sasaran penggunaan anggaran tetap harus dijaga. Karena pada penggunaan APBD 2013, ia menilai, masih jauh dari harapan.
"Kehati-hatian bapak ibu, hati-hati bolak balik, uang APBD gede banget, besar sekali, penggunaan dengan hati-hati memproteksi bapak ibu semuanya," jelasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaPengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya