Pemprov DKI Diminta Cari Solusi Jangka Panjang Atasi Limbah Pabrik di Cilincing
Merdeka.com - SDN 07 Pagi Cilincing di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Semper Timur Cilincing, Jakarta Utara, terdampak asap dari pembakaran arang dan peleburan timah di lokasi tersebut. Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Cilincing pun memasang filter sebagai alternatif menanggulangi dampak polusi itu.
Namun pihak SDN 07 Pagi Cilincing berharap pemerintah kota memberikan solusi jangka panjang mengatasi persoalan tersebut. Sebab, asap polusi udara memang sudah sangat mengganggu kegiatan pembelajaran.
"Memang benar sangat mengganggu. Tapi bukan artinya dasar informasi keadaan udara hanya kita yang ditanya, semua yang di lingkungan sini mengatakan seperti itu," kata Kepala Sekolah SDN 07 Cilincing, Juhaedin saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/9).
Menurut dia, pihak Pemprov DKI Jakarta nantinya juga harus memikirkan solusi jangka panjang atas masalah polusi udara ini. Artinya, suatu jalan keluar yang bisa menguntungkan pihak sekolah maupun pengusaha industri harus ditemukan.
"Mudah-mudahan bukan cuma solusi ini, tapi pemerintah juga beri solusi terbaik yang saling menguntungkan," ujar dia.
Dia menuturkan, SDN 07 Cilincing sudah berdiri sejak tahun 1996. Kegiatan pembakaran memang sudah ada sejak sebelum sekolah berdiri, namun seiring berjalannya waktu, penduduk sudah mulai memenuhi area Cilincing, Jakarta Utara.
"Perkembangan lingkungan dan semakin padatnya penduduk yang mencari tempat tinggal ke pinggiran akhirnya sekarang sudah menjadi polusi yang mengganggu untuk masyarakat. Kalau dulu memang merasa aman karena tidak ada penduduk kan," ujar dia.
Juhaedin pun mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menghentikan aktivitas pembakaran pabrik guna menjaga kualitas udara. Menurutnya, surat perintah pemberhentian itu sudah dikeluarkan oleh kelurahan dan camat.
"Terima kasih yang telah dilakukan oleh Pak Gubernur melalui Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta dengan pemasangan filter, ya bekerjasama juga dengan pihak SMK Negeri 04 Jakarta ya, nah dengan itu berarti kan 07 punya solusi pendek bahwa kelas itu sudah steril," imbuh Juhaedin.
Sekarang ini, aktivitas pembakaran sudah jauh berkurang daripada sebelumnya. Selain itu, terkait kesehatan siswa, Juhaedin berharap dengan ini para siswa bisa lebih konsentrasi belajar dan jadi lebih sehat.
Dia pun akan bekerjasama dengan pihak puskesmas bila ada siswa yang tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan. "Kalau ada keluhan, kami respon bekerja sama dengan pihak puskesmas," pungkas dia.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaAsap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca Selengkapnya