Pembangunan jalur sepeda di Jakut tak kunjung terlaksana
Merdeka.com - Dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta yang telah disediakan jalur khusus sepeda bagi para warganya, di wilayah Utara Jakarta pembangunan jalur sepeda nampaknya hanya sekedar rencana saja. Itu terbukti terhitung sejak 2012 lalu hingga kini, rencana pembangunan jalur sepeda di Jakarta Utar tak kunjung terealisasi.
Sekretaris Kota Jakarta Utara, Junaedi mengatakan, hal tersebut tidak terlepas belum terbalasnya usulan pembangunan jalur sepada oleh Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta.
"Kita sudah usulkan rencana pembangunan jalur sepeda tersebut sejak tahun 2012, tapi hingga saat ini usulan kita tersebut belum ada jawaban dari instansi terkait," ujar Junaedi di Jakarta, Rabu (23/4).
Junaedi menjelaskan, pihaknya mengajukan beberapa rute jalur sepeda yang bisa dilintasi pengendara dengan panjang 50 kilometer. Jalur sepeda itu berawal dari ujung barat wilayah Jakarta Utara di sekitar Fresh Market yang ada di Jalan Marina Raya, Kamal Muara, Penjaringan sampai ke ujung timur Jakarta Utara di Rumah Si Pitung, Marunda, Cilincing.
Selain itu, Junaedi menambahkan, jalur sepeda tersebut melintasi Jalan Marina Raya, Jalan Mandala Permai, Jalan Pantai Indah Utara, Jalan Pluit Karang Barat, Jalan Pluit Karang Utara, Jalan Pluit Timur, Jalan Pluit Selatan, Jalan Gedong Panjang, Jalan Pakin, Jalan Lodan Raya, Jalan RE Martadinata, Jalan Sunter Barat, Jalan Sunter Selatan, Jalan Mitra Sunter Boulevard, Jalan Boulevard Barat Kelapa Gading, Jalan Kelapa Nias, Jalan Boulevard Artha Gading, Jalan Boulevard Timur Kelapa Gading, Jalan Pegangsaan Dua, Jalan Kramat Jaya, Jalan Tembus Tugu Raya, Jalan Cacing, Jalan Kebantenan, Jalan Jayapura dan Jalan Akses Marunda.
Nantinya jalur sepeda akan dibuat di sebelah kiri badan jalan serta ditandai dengan cat kuning atau separator seperti menyerupai jalur Transjakarta. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan pengendara sepeda dan pengendara motor serta mobil yang melintas di sekelilingnya.
Meski demikian, dalam proyek pembangunan jalur ini ia terbentur dengan beberapa ruas jalan yang ukurannya hanya mampu diisi oleh dua lajur mobil. Padahal untuk jalur sepeda membutuhkan lebar sekitar dua meter.
Untuk itu, dirinya berencana akan membeli sejumlah lahan milik perusahaan ataupun pemukiman warga yang berada di jalur sepeda yang direncanakan. Seperti di Jalan Sunter, ia berencana akan membeli lahan milik perusahaan yang ada di pinggir jalan sekitar dua meter menjorok ke lahan yang bersangkutan.
"Rencananya seperti itu, tapi kami belum sosialisasi ke pemilik lahan di pinggir jalan. Apabila usulan kami diterima oleh Deputi, kami akan memulai sosialisasi terkait pelebaran jalan untuk jalur sepeda," tandas Junaedi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaMengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaKejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaAde mengaku pihaknya saat ini masih menunggu hasil penelitian yang dikerjakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaPenindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.
Baca Selengkapnya