Pakar UGM: Naturalisasi Sungai Ala Anies Baswedan Justru Bikin Banjir
Merdeka.com - Kebijakan naturalisasi sungai yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengatasi banjir mendapatkan tanggapan dari pakar hidrologi UGM, Rachmad Jayadi. Rachman menilai, naturalisasi justru membuat sungai tersumbat.
Rachmat merinci naturalisasi justru akan membuat aliran air tak lancar. Tak lancarnya aliran sungai ini dinilai Rachmat justru berpotensi membuat banjir.
Naturalisasi sungai di Jakarta dinilai Rachmat berbeda dengan kondisi di Singapura. Di Singapura, lanjut Rachmat, naturalisasi sungai bukan dilakukan di hilir seperti di Jakarta.
"Beliau (Anies Baswedan) lupa yang dilakukan di Singapura bukan di hilir. Kalau di hulu masih mungkin karena di hulu belum ada persoalan kiriman air terakumulasi. Kalau di hilir sama saya membumpeti (menyumbat sungai)," ujar Rachmat di UGM, Senin (6/1).
"Kalau dinaturalisasi kan jadinya (aliran sungai) lebih pelan. Kalau kata orang Jawa bukannya tidak benar, tapi tidak pener atau tidak proper," sambung Rachmat.
Secara natural, sungai akan mengalami penyempitan karena adanya sedimentasi. Adanya pemukiman di sepanjang pinggir sungai, sambung Rachmad, semakin memercepat terjadinya penyempitan sungai.
Untuk mengatasi kondisi sungai di Jakarta, Rachmat menilai ada dua alternatif cara. Alternatif ini bisa dengan naturalisasi maupun artifisial sungai.
"Jika naturalisasi sungai diterapkan maka ada konsekuensi. Konsekuensinya yaitu membuat lahan terbuka hijau di sepanjang aliran sungai. Karena kalau di pinggirnya dibuat (lahan terbuka) hijau itu kecepatan airnya tidak bisa besar jadi konsekuensi harus lebar. Kalau lebar permasalahannya tambah," papar Rachmad.
Rachmad menilai, saat ini kondisi Jakarta harus ada kompromi, supaya normalisasi sungai tidak menimbulkan masalah ekonomi tetapi aliran sungai tetap cepat meskipun aliran sungai sempit.
"Supaya cepat apa? Tidak dikembalikan ke natural tetapi harus artifisial. Harus dipakaikan pelindung diberi dinding yang licin supaya air mengalir lebih cepat," tutup Rachmad.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies: Sudah Saatnya Negara Tidak Diatur Para Pelaku Usaha
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBanjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBanjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih
Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'
Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaSebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaIni Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaMantan Jubir Ungkap Fenomena 'Ordal' Anies Baswedan saat Jadi Gubernur DKI
Mantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaEks Warga Kampung Bayam Dipolisikan Jakpro, Anies Minta Negara Tidak Zalim
Anies menyebut Kampung Susun Bayam merupakan kewajiban negara kepada warganya.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Banyak Aturan Tidak Masuk Akal
Anies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca Selengkapnya